Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kubu Prabowo-Sandi Tersandera Kepentingan Rizieq Shihab

Akademisi dari Universitas Muhammadiyah Kupang, Nusa Tenggara Timur, Ahmad Atang, menilai selama ini kubu calon presiden nomor urut 02 tersandera oleh kepentingan Rizieq Shihab.
Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno menyapa wartawan usai memberikan keterangan pers terkait putusan MK tentang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2019 di kediaman Prabowo, Jakarta Selatan, Kamis (27/6/2019)./Antara
Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno menyapa wartawan usai memberikan keterangan pers terkait putusan MK tentang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2019 di kediaman Prabowo, Jakarta Selatan, Kamis (27/6/2019)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Akademisi dari Universitas Muhammadiyah Kupang, Nusa Tenggara Timur, Ahmad Atang, menilai selama ini kubu calon presiden nomor urut 02 tersandera oleh kepentingan Rizieq Shihab.

Pimpinan Front Pembela Islam atau FPI tersebut, kata Ahmad Atang, selalu dihubung-hubungkan dengan kubu 02.

"Sikap ini dapat dimaknai bahwa kubu 02 selama ini tersandera oleh kepentingan Habib (Rizieq Shihab), sehingga setiap keputusan apa pun selalu dikaitkan dengan kepentingan dia," kata Ahmad Atang kepada Antara di Kupang, Senin (8/7/2019).

Ahmad Atang mengemukakan hal itu menanggapi ungkapan syarat rekonsialiasi  dengan kubu calon presiden nomor urut 01. Salah satu syarat rekonsiliasi yang diminta kubu 02 adalah kepulangan Rizieq Shihab ke Indonesia.

Proses pemilihan presiden yang berjalan kurang lebih 10 bulan, kata Ahmad Atang, tidak terlepas dari berbagai rivalitas dan konflik kepentingan di kalangan masyarakat pendukung, baik di tingkat elite maupun massa akar rumput.

Untuk menginisiasi rekonsiliasi, kata Ahmad Atang, mesti muncul dari pihak yang menang. Alasannya, pasangan pemenang yang berkepentingan untuk menghimpun kekuatan dan bersama-sama membangun bangsa 5 tahun ke depan.

Pilpres 2019 telah menobatkan pasangan calon nomor urut 01, yaitu Joko Widodo - Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden. Jokowi - Ma'ruf akan dilantik sebagai presiden dan wakil presiden periode 2019 - 2024 pada Oktober mendatang.

Realisasi rekonsiliasi, kata Ahmad Atang, tergantung respons dari pihak yang kalah. Kubu 02 sudah menawarkan beberapa hal, di antaranya memulangkan Rizieq Shihab dari Arab Saudi. 

"Syarat ini menurut saya, kubu paslon 02 sangat lebay, menggadaikan kepentingan bangsa pada kepentingan individu," katanya.

Menurut Ahmad Atang, sebagai seorang politikus yang patriotis, mestinya Prabowo Subianto - Sandiaga Uno membela kepentingan lebih besar yaitu keutuham bangsa, bukan mengedepan kepentingan individu. "Yang diharapkan publik adanya keikhlasan dengan penuh kesadaran, yaitu rekonsiasi tanpa syarat".

PAN 'Move On'

Dari Pontianak, Ketua Umum Partai Amanat Nasional atau PAN, Zulkifli Hasan, menyerukan seluruh kader partainya di Kalimantan Barat untuk bangkit dan move on dari Pilpres 2019

"Soal Pilpres 2019 sudah selesai. Oleh karena itu, saya mengajak kader-kader PAN move on.  Soal Pilpres sudah selesai," ujar dia pada Minggu (7/7/2019).

Zulkifli Hasan meminta kader PAN fokus pada mengurus partai dan memperjuangkan kepentingan masyarakat. Ia mendoakan pasangan Jokowi - Ma'ruf Amin yang memenangi Pilpres 2019 sukses memimpin Indonesia.

 "Kita doakan, kita dukung agar Pak Jokowi sukses memimpin negeri ini. Saya akan mengambil langkah untuk partai yang rasional, bukan emosional," katanya.

Sebelumnya Dahnil Anzar Simanjuntak, juru bicara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, berpendapat ihwal narasi rekonsiliasi politik pascapilpres 2019.

Menurut  Dahnil, kepulangan Rizieq Shihab ke Indonesia semestinya menjadi bagian dari rekonsiliasi politik tersebut.

"Ini pandangan pribadi saya, bila narasi rekonsiliasi politik mau digunakan, agaknya yang paling tepat beri kesempatan kepada Habib Rizieq kembali ke Indonesia," kata Dahnil melalui akun Twitternya, @Dahnilanzar pada Kamis, 4 Juli 2019.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.Co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper