Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Didenda Karena Praktik Insider Trading, Taipan Thailand Ini Mengundurkan Diri

Taipan telekomunikasi Thailand Pete Bodharamik mengundurkan diri dari posisinya di dua perusahaan yang terdaftar setelah didenda US$1,9 juta karena perdagangan dengan orang dalam (insider trading).

Bisnis.com, JAKARTA – Taipan telekomunikasi Thailand Pete Bodharamik mengundurkan diri dari posisinya di dua perusahaan yang terdaftar setelah didenda US$1,9 juta karena perdagangan dengan orang dalam (insider trading).

Pete mundur sebagai chief executive officer Jasmine International Pcl, salah satu penyedia layanan broadband Thailand, dan sebagai pimpinan Mono Technology Pcl, berdasarkan pernyataan pasar saham Thailand pada Selasa (17/9).

Komisi Sekuritas & Perdagangan Saham Thailand (SEC) mengatakan bahwa pihaknya mengenakan sanksi senilai 59 juta baht (US$1,9 juta) pada Pete. Regulator mengatakan Pete menggunakan informasi orang dalam di Jasmine Telecom Systems Pcl untuk perdagangan ilegal. Jasmine International adalah pemegang saham terbesar di Jasmine Telecom Systems.

Pete tidak bisa segera dihubungi untuk memberikan komentar. Saham Jasmine International merosot sebanyak 6,9 persen, terbesar sejak 23 Juli. Sementara itu, saham Mono Technology melemah 1,4 persen.

Tindakan SEC ini merupakan yang kedua terhadap taipan kaya tahun ini. Pada bulan Januari, SEC melarang pendiri operator rumah sakit Bangkok Dusit Medical Services Pcl, Prasert Prasarttong-Osoth, karena menjabat posisi direktur dan eksekutif di perusahaan-perusahaan yang terdaftar untuk manipulasi harga saham.

SEC mendenda Pete 32,7 juta baht untuk insider trading dan memerintahkannya untuk membayar keuntungan senilai 26,1 juta baht yang dihasilkan dari transaksi, menurut pernyataan itu.

Denda tersebut membuatnya tidak memenuhi syarat untuk menjabat sebagai posisi direktur dan eksekutif di perusahaan publik.

Pete memiliki lebih dari 56 persen saham Jasmine International dan 64 persen Mono Technology. Nilai gabungan kepemilikan saham tersebut adalah sekitar US$1,04 miliar pada harga saham saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper