Bisnis.com, JAKARTA – Kabid Humas Polda Banten AKBP Edy Sumardi menjelaskan bahwa dua pelaku penyerangan terhadap Menteri Politik Hukum dan Keamanan Wiranto sempat berpura-pura bersalaman dengan Mantan Panglima ABRI itu.
Edy menjelaskan awalnya mereka berdiri di belakang pasukan pengamanan yang mengawal Wiranto. Diketahui saat itu Wiranto baru saja meresmikan Gedung Kuliah Bersama Universitas Mathla’ul Anwar di Kampus UNMA Banten dan bersalaman dengan warga.

Dua penyerang Wiranto kemudian berbaur dan berpura-bepura bersalaman. Saat hendak bersalaman seorang pelaku lantas mengeluarkan pisau dan menyerang Wiranto.
“Nah, saat itu dilakukan upaya penghadangan oleh ajudan dan Kapolsek Menes. Kapolsek Menes terluka, sebab dia ditepis tangannya dan [pelaku] berusaha untuk mengayunkan pisau kepada pak kapolsek,” kata Edy, Kamis (10/10/2019).
Edy menyebut, Wiranto sempat menangkis serangan dari pelaku. Wiranto, tutur Edi juga sempat melakukan gerakan menghindar.
Alhasil Wiranto menderita luka goresan di perut. Saat melancarkan aksinya, sang pelaku, juga dihadang oleh Kapolsek Menes Kompol Daryanto.
Daryanto itu pun terkena sabetan dan tusukan di bagian pundak atas. Selain Kapolsek dan Wiranto terdapat sejumlah pihak yang ikut terluka.
Mereka adalah Fuad, ketua PAC Partai Hanura Pandeglang dan ajudan Danrem 064/Maulana Yusuf yang belum diketahui namanya.
“Ada tiga orang lain. Yakni Pak Kapolsek Menes, Kompol Daryanto. Lalu satunya lagi Haji Fuad tokoh masyarakat dan satunya lagi ajudan Pak Danrem. Tapi semua dalam kondisi stabil sehat semuanya," katanya.