Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Ancam Sanksi Mengerikan jika Diskusi AS-Turki Gagal

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan AS akan mencoba berdiskusi dengan Turki mengenai serangan ke Suriah. Tapi jika pembicaraan dengan Ankara tidak berjalan baik, AS tidak akan ragu melancarkan sanksi yang menghancurkan.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump./Reuters-Jonathan Ernst
Presiden Amerika Serikat Donald Trump./Reuters-Jonathan Ernst

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan AS akan mencoba berdiskusi dengan Turki mengenai serangan ke Suriah. Tapi, jika pembicaraan dengan Ankara tidak berjalan baik, AS tidak akan ragu melancarkan sanksi yang menghancurkan.

“Kami berada dalam posisi yang bagus,“ ujar Trump kepada wartawan di Gedung Putih pada Rabu (16/10/2019), beberapa jam sebelum Wakil Presiden AS Mike Pence dijadwalkan berangkat untuk mengadakan pembicaraan di Ankara bersama dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.

"Saya pikir mereka akan mengadakan pertemuan yang sukses. Jika tidak, sanksi, tarif dan hal-hal lain yang kami lakukan dan akan lakukan untuk Turki bakal menghancurkan bagi ekonomi Turki,” tambah Trump, seperti dilansir dari Reuters.

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan departemennya telah memberi Pompeo dan Pence daftar sanksi tambahan yang dapat dijatuhkan kecuali Turki mengakhiri serangannya. Sanksi itu disebut dapat menargetkan lebih banyak menteri, kementerian, ataupun industri Turki.

“Kami memiliki otoritas yang sangat luas mengenai sanksi-sanksi ini,” ungkap Mnuchin kepada wartawan. "Jika kami tidak mengeluarkan lisensi umum, kami akan mematikan semua energi di Turki.”

Trump sendiri telah bersikap defensif sejak tiba-tiba mengumumkan keputusannya pekan lalu untuk menarik pasukan dari Suriah timur laut. Di wilayah ini, pasukan AS telah mendukung pasukan Kurdi yang memerangi ISIS dan menghalangi setiap langkah Turki ke daerah itu.

Menurut pemerintah Turki, kaum Kurdi yang didukung oleh Amerika Serikat adalah teroris yang terkait dengan separatis Kurdi di Turki. Turki telah bersumpah untuk melanjutkan serangannya tanpa menghiraukan sanksi apapun.

Anggota parlemen AS, termasuk sesama anggota Republik, mengkritik atas apa yang mereka lihat sebagai sikap penanganan Trump yang tergesa-gesa terhadap situasi ini.

Sementara itu, Trump pada Rabu (16/10/2019) menegaskan bahwa dia tidak memberi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan "lampu hijau" untuk masuk ke wilayah Suriah. Negara-negara sekutu di Eropa juga mengkritik langkah itu dan meminta Turki untuk menghentikan operasinya.

Mnuchin mengatakan Pompeo dan Pence akan berdiskusi dengan Erdogan mengenai sanksi tambahan yang dihadapi Turki kecuali jika Ankara melakukan gencatan senjata.

Ia mengatakan Presiden Trump telah menegaskan harapannya agar Turki menghentikan serangan ke Suriah. Mnuchin juga menyanggah kritik bahwa sanksi itu lebih lemah daripada yang diusulkan oleh anggota parlemen AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper