Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Amerika Perketat Pengawasan Cegah Coronavirus dari China

Amerika Serikat mulai memperketat pengawasan di sejumlah bandara untuk menyaring pengunjung yang terbang dari Kota Wuhan, China.
Penampakan Coronavirus di bawah lensa mikroskop./DPA
Penampakan Coronavirus di bawah lensa mikroskop./DPA

Bisnis.com, JAKARTA – Amerika Serikat mulai memperketat pengawasan di sejumlah bandara untuk menyaring pengunjung yang terbang dari Kota Wuhan, China. Pengawasan dilakukan untuk menjaring penumpang yang memiliki gejala terjangkit virus pernapasan yang sejauh ini telah menginfeksi lebih dari 45 orang dan mengakibatkan 2 kasus kematian.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyebutkan bahwa penyaringan telah dimulai sejak Jumat (17/1) di bandara di San Fransisco, New York, dan Los Angeles dan berfokus pada pengunjung negeri Paman Sam yang terbang secara langsung maupun transit dari Wuhan.

Sejauh ini, virus tersebut telah menyebar ke Jepang dan Thailand. Pejabat CDC dalam konferensi pers dengan wartawan memperkirakan kasus di luar China akan lebih banyak dilaporkan ke depannya meski potensi penyebaran ke Amerika Serikat akan kecil.

"CDC akan mengirim 100 staf tambahan ke bandara-bandara tersebut untuk membantu staf yang telah ditempatkan di karantina di sana," kata Direktur Divisi Migrasi Global dan Karantina CDC seperti dilaporkan Reuters, Sabtu (17/1/2020).

Di bawah prosedur penyaringan, pengunjung dari Wuhan akan dibawa ke lokasi terpisah di bandara di mana mereka akan ditanyai dan dicek kesehatannya. Pengunjung dengan gejala terinfeksi akan ditanyai dengan pertanyaan lanjutan dan akan dirujuk ke fasilitas kesehatan untuk tes lainnya.

Coronavirus merupakan suatu keluarga besar virus yang mengakibatkan infeksi mulai dari demam pada umumnya sampai sindrom pernapasan yang akut atau SARS yang pada 2002 silam menyebar ke 37 negara dan menyebabkan 774 kematian.

Sejumlah pejabat kesehatan belum mengategorikan Coronavirus berbahaya seperti SARS, namun investigasi terus berkembang seiring belum dapat dipastikanapakah virus tersebut dapat menyebar antarmanusia.

Pihak kesehatan China melaporkan bahwa sebagian besar pasien yang terinfeksi virus sebelumnya sempat terpapar kontak dengan hewan hidup di pasar yang besar. Hal ini mengindikasikan bahwa virus ini bersifat baru dan menular dari hewan ke manusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper