Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Jerman: China, Amerika, Rusia Bikin Dunia Tak Aman

Kecenderungan perlombaan itu, menurut dia, kemungkinan bisa memunculkan persaingan baru dalam senjata nuklir.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kanan) bersama Presiden China Xi Jinping (kiri) saat kunjungan ke Beijing, China, Kamis (9/11/2017)./Reuters-Damir Sagolj
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kanan) bersama Presiden China Xi Jinping (kiri) saat kunjungan ke Beijing, China, Kamis (9/11/2017)./Reuters-Damir Sagolj

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Jerman secara tidak langsung menyindir Presiden AS Donald Trump pada Jumat (14/2/2020) dengan menuduh Washington, China dan Rusia membuat masyarakat global kehilangan kepercayaan dan merasa tidak aman karena berlomba-lomba menjadi "kekuatan besar".

Kecenderungan perlombaan itu, menurut dia, kemungkinan bisa memunculkan persaingan baru dalam senjata nuklir.

Dalam pidato pembukaan di Konferensi Keamanan Munich tahunan, Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier menyesalkan pendekatan yang dijalankan tiga kekuatan besar itu pada urusan internasional dan, tanpa menyebut Trump, membuat masalah dengan sumpahnya "membuat Amerika hebat lagi".

Ungkapan "'Hebat lagi', bahkan dengan mengorbankan tetangga dan mitra," cetus Steinmeier, yang pernyataannya mengenai kebijakan luar negeri sangat berpengaruh.

Sebagai menteri luar negeri pada 2014, Steinmeier merupakan sosok penting di balik "konsensus Munich", yaitu ketika para pemimpin Jerman mengatakan Berlin siap memikul lebih banyak tanggung jawab dalam urusan global.

Steinmeier menekankan lagi tekad itu pada Jumat (14/2/2020), tapi tidak sebelum ia mengeluhkan pendekatan kebijakan luar negeri Rusia, China dan Amerika Serikat.

"Rusia... sekali lagi telah membuat kekuatan militer dan pergeseran perbatasan yang diwarnai kekerasan di kawasan Eropa sebagai sarana politik," katanya dalam teks pidato yang akan dibagikan pada pembukaan konferensi.

“China ... hanya menerima hukum internasional secara selektif, yang tidak bertentangan dengan kepentingannya sendiri," kata Steinmeier.

"Dan sekutu terdekat kita, Amerika Serikat, di bawah pemerintahan sekarang, menolak gagasan komunitas internasional."

Hasilnya adalah "lebih banyak ketidakpercayaan, lebih banyak persenjataan, lebih sedikit keamanan...sepanjang jalan menuju perlombaan senjata nuklir baru," katanya.

Sebagai tanggapan, katanya, Jerman harus meningkatkan pengeluaran pertahanan agar dapat berkontribusi lebih banyak bagi keamanan Eropa dan untuk mempertahankan persekutuannya dengan Amerika Serikat.

Dia melihat kepentingan AS semakin menjauh dari Eropa ke Asia.

Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas kemudian mengatakan, "Jerman siap untuk semakin terlibat, termasuk secara militer.

"Tapi janganlah kita mempersempit pembahasan ke hanya satu masalah. Kekuatan persekutuan kita tidak diukur dalam euro atau dolar saja," tambahnya.

Dia menanggapi tekanan AS pada Jerman untuk meningkatkan pengeluaran pertahanannya.

"Diskusi tanpa henti, tanpa banyak gangguan, akan membawa hasil yang baik," katanya.

Heiko menambahkan soal NATO, "Hanya dengan bersama-samalah kita bisa memiliki kekuatan ekonomi, potensi militer dan ide-ide tatanan politik yang diperlukan untuk mempertahankan dunia yang berdasarkan aturan."

Steinmeier mengimbau Eropa mengeluarkan kebijakan terhadap Rusia "yang tidak terbatas pada mengutuk pernyataan dan sanksi saja".

Eropa, tambahnya, "harus bisa menyeimbangkan diri dengan China, antara meningkatkan persaingan di antara sistem dan kebutuhan akan kerja sama."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper