Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CEK FAKTA: Banjir Bandang Luwu Utara Akibat Gempa Tektonik?

Banjir bandang di Luwu Utara, Sulawesi Selatan, sempat disebut-sebut terkait dengan gempa tektonik.
Tim dari PT Brantas Abipraya melakukan proses pembersihan Jalan Salawati Daud, Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan yang masih tertutup material kayu dan lumpur (19/7/2020)./Dok. BNPB
Tim dari PT Brantas Abipraya melakukan proses pembersihan Jalan Salawati Daud, Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan yang masih tertutup material kayu dan lumpur (19/7/2020)./Dok. BNPB

Bisnis.com, JAKARTA - Banjir bandang yang terjadi di Luwu Utara, Sulawesi Selatan sempat disebut-sebut terkait dengan gempa tektonik.

Disebutkan bahwa bencana banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara dipicu longsoran akibat gempa tektonik tersebut. Betulkah demikian?

Menjawab pertanyaan tersebut, BMKG menyampaikan beberapa fakta. 

Wilayah Kabupaten Luwu Utara beberapa kali mengalami getaran gempa. Pertama, Gempa Luwu Utara 25 Agustus 2017 (M 4,3) dirasakan III MMI. 

Kedua, Gempa Luwu Utara 8 April 2020 (M 5,0) dirasakan II MMI. Ketiga, Gempa Luwu Utara 11 April 2020 (M 4,2) dirasakan II MMI. Keempat. Gempa Luwu Utara 13 Juni 2020 (4.2) dirasakan II MMI.

"Deskripsi skala intensitas II - III MMI masih dalam kategori getaran ringan yang dirasakan oleh beberapa orang hingga dirasakan seperti truk berlalu. Getaran gempa semacam ini belum mampu memicu terjadinya longsoran," ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam penjelasan resminya, diterima Selasa (21/7/2020)

Selain itu, hasil monitoring BMKG menjelang terjadinya banjir bandang juga tidak mencatat adanya aktivitas gempa tektonik di wilayah Kabupaten Luwu Utara.

"Sehingga peristiwa banjir bandang yang terjadi tidak ada kaitannya dengan kejadian longsoran yang diakibatkan gempa, " ujar Rahmat.

Sesuai dengan Siaran Pers BMKG terkait perkembangan musim, pengukuran hujan yang sampai ke bumi dan estimasi dari satelit cuaca memperlihatkan salah satu penyebab banjir bandang di Luwu Utara pada tanggal 13 Juli 2020 adalah akumulasi curah hujan.

Hujan terjadi dalam beberapa hari sebelum banjir bandang dengan intensitas sedang hingga lebat yang turun di wilayah Masamba dan sekitarnya, terutama di wilayah perbukitan sebelah utara dan timurlaut.

"Untuk mengetahui penyebab banjir bandang yang sesungguhnya diperlukan kajian yang komprehensif berdasarkan data lapangan, khususnya kondisi daerah aliran sungai dan kondisi lahan di wilayah hulu apakah terjadi penggundulan hutan atau konversi lahan yang dapat memicu terjadinya peningkatan aliran permukaan (run off) sehingga memicu terjadinya banjir bandang," ujar Rahmat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Saeno
Editor : Saeno
Sumber : BMKG

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper