Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ditekan Trump, TikTok Bulatkan Tekad Lepas 100 Persen Saham

ByteDance sekarang tengah menunggu pemerintah AS untuk menyetujui potensi akuisisi Microsoft Corp terhadap TikTok.
Antarmuka aplikasi berbagi konten video TikTok/Bisnis
Antarmuka aplikasi berbagi konten video TikTok/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Menghadapi rencana Presiden Trump untuk melarang operasional aplikasi berbasis video, ByteDance Ltd. memutuskan untuk menjual 100 persen saham TikTok di Amerika Serikat.

Rincian keputusan tersebut diperoleh setelah perbincangan yang panjang. Namun, Gedung Putih tidak mengeluarkan komentar apapun.

Pada Jumat (30/7/2020), Trump mengatakan dia berencana untuk melarang TikTok beroperasi di Amerika Serikat (AS) setelah kekhawatiran tentang isu privasi data.

Trump bahkan memperkirakan keputusan larangan ini akan diambil pada minggu ini. Dilansir dari Bloomberg, ByteDance sekarang tengah menunggu pemerintah AS untuk menyetujui potensi akuisisi Microsoft Corp terhadap TikTok.

Kesepakatan ini akan memberikan perusahaan perangkat lunak AS mendapatkan layanan media sosial yang populer dan meringankan tekanan pemerintah AS terhadap aplikasi ini.

Sayangnya, Trump justru menanggapi dingin rencana itu. "Langkah Microsoft bukan kesepakatan yang baru Anda dengar, bahwa mereka akan membeli dan menjual ini dan itu. Microsoft dan yang lainnya. Kami bukan perusahaan M&A [meger dan akuisis]," kata Trump.

Pada hari Sabtu (1/8/2020), General Manager TikTok AS Vanessa Pappas merilis pernyataan video yang berterima kasih kepada pengguna atas dukungan mereka dan mengatakan perusahaan tidak pergi ke mana pun.

"Kami di sini untuk jangka panjang," kata Pappas.

Dia mencatat bahwa perusahaan berencana untuk menambah 10.000 pekerjaan AS ke 1.500 tenaga kerjanya selama tiga tahun ke depan.

Dia juga mengatakan TikTok sedang membangun aplikasi teraman karena perusahaan tahu itu adalah hal yang benar untuk dilakukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper