Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inisiatif Vaksin Global Libatkan Ratusan Negara, Nilainya Miliaran Dolar AS

Inisiatif ini dipimpin bersama oleh Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI), Gavi, Aliansi Vaksin, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Para peneliti di dunia tengah berlomba untuk menciptakan vaksin virus corona (Covid-19) yang efektif./Euronews
Para peneliti di dunia tengah berlomba untuk menciptakan vaksin virus corona (Covid-19) yang efektif./Euronews

Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 172 negara terlibat dalam diskusi untuk berpartisipasi dalam Covid-19 Vaccine Global Access (Covac), sebuah inisiatif global yang bertujuan menggandeng produsen vaksin guna menyediakan akses yang adil bagi negara-negara di seluruh dunia.

Covax saat ini memiliki portofolio vaksin Covid-19 terbesar dan paling beragam di dunia termasuk sembilan kandidat dan sembilan lainnya yang sedang dievaluasi.

Inisiatif ini dipimpin bersama oleh Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI), Gavi, Aliansi Vaksin, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

Guna mengamankan dosis vaksin yang cukup untuk melindungi populasi paling rentan, seperti petugas kesehatan dan lansia, langkah selanjutnya dari kemitraan ini adalah untuk memastikan niat peserta swadaya untuk berpartisipasi sebelum 31 Agustus 2020.

“Dengan mengumpulkan sumber daya dan bertindak dalam solidaritas, kami dapat memastikan bahwa begitu vaksin tersedia, vaksin itu tersedia secara adil di semua negara," kata Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, dalam keterangan resminya kemarin.

Sembilan kandidat vaksin saat ini sedang didukung oleh CEPI; tujuh di antaranya sedang dalam uji klinis. Pemerintah, produsen vaksin, organisasi dan individu telah berkomitmen sebesar US$ 1,4 miliar untuk penelitian dan pengembangan vaksin sejauh ini, tetapi tambahan US$1 miliar sangat dibutuhkan untuk terus memajukan portofolio.

Sembilan kandidat vaksin lainnya yang melengkapi portofolio CEPI saat ini sedang dievaluasi untuk dimasukkan dalam Covax. Sementara itu, kolaborasi antara Serum Institute of India (SII), Gavi dan Bill & Melinda Gates Foundation yang diumumkan awal bulan ini akan memastikan hingga 100 juta dosis vaksin kandidat AstraZeneca atau Novavax untuk negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Selain itu, pada Juni lalu Gavi meluncurkan Covax Advance Market Commitment (AMC), instrumen pembiayaan yang bertujuan untuk mendukung partisipasi 92 negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Covac AMC telah mengumpulkan lebih dari US$600 juta dari target awal untuk mengamankan pendanaan awal sebesar US$2 miliar dari donor berdaulat serta filantropi dan sektor swasta, yang dibutuhkan pada akhir tahun 2020.

Sebanyak 80 negara berpenghasilan tinggi, yang akan membiayai vaksin dari anggaran keuangan publik, sejauh ini telah mengajukan Pernyataan Minat sebelum batas waktu 31 Agustus untuk konfirmasi niat untuk berpartisipasi.

Negara-negara itu akan bermitra dengan 92 negara berpenghasilan rendah dan menengah yang akan didukung oleh AMC jika memenuhi target pendanaannya. Bersama-sama 172 negara ini mewakili lebih dari 70 persen populasi dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Editor : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper