Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waspadai Varian Delta, Inggris Resmi Perpanjang Lockdown 4 Minggu

Varian Delta yang pertama kali ditemukan di India dan lebih mudah menular menyumbang lebih dari 90 persen infeksi Covid-19 di Inggris.
Warga mengantre memasuki Lapangan Lord's Cricket untuk menerima vaksin virus corona (Covid-19), di tengah mewabahnya penyakit tersebut, di London, Inggris, Jumat (22/1/2021)./Antara/REUTERS-John Sibley
Warga mengantre memasuki Lapangan Lord's Cricket untuk menerima vaksin virus corona (Covid-19), di tengah mewabahnya penyakit tersebut, di London, Inggris, Jumat (22/1/2021)./Antara/REUTERS-John Sibley

Bisnis.com, JAKARTA - PM Inggris Boris Johnson menangguhkan langkah pelonggaran atas kebijakan penguncian (lockdown) hingga empat minggu ke depan untuk mempercepat program vaksinasi.

Dilansir ChannelNewsAsia.com, Selasa (15/6/2021), perdana menteri itu mengatakan bahwa lockdown diperpanjang hingga 19 Juli 2021. Pada saat itu, jelasnya, semua pembatasan kontak sosial dapat dicabut, kecuali muncul varian baru yang mengubah keadaan.

Kepala bagian medis Inggris Chris Whitty mengatakan bahwa dalam empat minggu suntikan tambahan akan menawarkan perlindungan yang cukup untuk menghentikan lonjakan rawat inap. Menurutnya, akan datang titik di mana negara akan dapat hidup dengan virus dalam keadaan relatif normal.

Whitty dan Johnson mengatakan bahwa percepatan dosis vaksin kedua untuk usia di atas 40-an yang dikombinasikan dengan penundaan empat minggu dapat mencegah ribuan kematian yang tidak perlu. Meskipun data akan ditinjau setelah dua minggu, pemerintah sebelumnya mengatakan tidak mungkin pembatasan akan berubah.

Sebelumnya pemerintah berencana melonggarkan penguncian pada Senin depan. Banyak bisnis, terutama yang bergerak di bidang perhotelan dan hiburan, menyuarakan kekecewaan mereka menjelang pengumuman resmi tersebut.

Varian Delta yang pertama kali ditemukan di India menurut para ilmuwan lebih mudah menular daripada jenis dominan sebelumnya. Sekarang varian itu menyumbang lebih dari 90 persen infeksi di Inggris.

Ketika Johnson pertama kali menguraikan rencana empat tahap pemerintah untuk mencabut penguncian di Inggris pada bulan Februari, dia menetapkan 21 Juni sebagai tanggal paling awal di mana pembatasan pertemuan orang akan dicabut. Namun, dia menekankan pada saat itu bahwa pembatasan maupun pelonggaran itu fleksibel sesuai kondisi.

Kecepatan peningkatan infeksi virus Corona baru telah menambah tekanan pada Johnson untuk menunda pembukaan kembali sehingga lebih banyak orang dapat divaksinasi.

Pada Senin, Pemerintah Inggris melaporkan 7.742 kasus baru yang dikonfirmasi, salah satu jumlah harian tertinggi sejak akhir Februari. Sedangkan infeksi harian telah meningkat tiga kali lipat selama beberapa minggu terakhir. Hanya saja angka itu masih jauh dari hampir 70.000 kasus harian yang tercatat pada Januari.

Banyak pihak yang menyalahkan pemerintah konservatif atas lonjakan infeksi dengan mengatakan bertindak terlalu lambat untuk memberlakukan persyaratan karantina yang paling ketat pada semua orang yang datang dari India. Negara itu mengalami kebangkitan virus yang dahsyat.

Di seluruh Eropa, banyak negara, termasuk Prancis telah memperketat pembatasan bagi pelancong Inggris untuk mencegah penyebaran varian Delta. Sedangkan negara lainnya seperti Spanyol, mengizinkan turis Inggris untuk datang tanpa diharuskan mengikuti tes jika mereka telah divaksinasi sepenuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Channel News Asia
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper