Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gempa 7,3 Skala Richter Guncang Jepang, Peringatan Tsunami Bergema

Gempa kuat melanda timur laut Jepang, sehingga memutus aliran listrik pada dua juta rumah dan memicu peringatan akan ada tsunami.
Dokumentasi - Kuil Myotoku-ji di Ibaraki, Prefektur Osaka, Jepang mengalami kerusakan akibat gempa, Senin (18/6)./Kyodo via Reuters
Dokumentasi - Kuil Myotoku-ji di Ibaraki, Prefektur Osaka, Jepang mengalami kerusakan akibat gempa, Senin (18/6)./Kyodo via Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Gempa kuat melanda timur laut Jepang Rabu (16/3/2022) malam sehingga memutus aliran listrik pada dua juta rumah dan memicu peringatan akan ada tsunami.

Gempa berkekuatan 7,3 pada Skala Richter itu melanda wilayah yang sama ketika gempa besar memicu bencana nuklir Fukushima 11 tahun lalu.

Di beberapa daerah gempa terasa terlalu kuat sehingga gedung-gedung berguncang di Ibu kKta Tokyo pada pukul 23:36 (14:36 GMT), menurut pihak berwenang Jepang.

Gempa susulan diperkirakan akan terjadi di prefektur Fukushima, Miyagi dan Yamagata.

Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan untuk gelombang tsunami setinggi satu meter (3,3 kaki) untuk beberapa bagian pantai timur laut.

Media lokal melaporkan terjadi gelombang setinggi 20 cm (0,7 kaki) di beberapa daerah ssperti dikutip BBC.com, Kamis (17/3/2022).

Penyedia listrik lokal mengatakan sekitar 700.000 rumah di Tokyo dan 156.000 di timur laut Jepang mengalami pemadaman listrik segera setelah goncangan. Akan tetapi pasokan listrik segera pulihkan di banyak rumah tangga.

Sejumlah orang di seluruh timur laut Jepang terluka oleh benda yang jatuh, sedangkan di kota Soma media lokal melaporkan bahwa seorang pria berusia enam puluhan meninggal.

Sebuah kereta cepat di utara Kota Fukushima juga tergelincir akibat gempa, menurut operatornya. Akan tetapi tidak ada laporan langsung tentang cedera dari insiden itu.

Sebanyak 700.000 dari rumah yang tidak memiliki aliran listrik berada di Tokyo, menurut pemasok listrik ibu kota

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan kepada wartawan bahwa pihaknya masih berusaha untuk menilai tingkat kerusakan dan pihak berwenang mengatakan layanan darurat telah dibanjiri dengan panggilan telepon.

Di Ishinomaki, seorang pejabat kota mengatakan bahwa dia terbangun oleh "guncangan yang sangat hebat".

"Saya mendengar tanah bergemuruh. Bukannya takut, saya langsung teringat gempa Great East Japan," katanya merujuk pada bencana pada 2011.

Gempa itu tercatat 57 km (35 mil) di lepas pantai Fukushima, tidak jauh dari pusat gempa paling kuat dalam sejarah Jepang, yang menewaskan 18.000 orang ketika terjadi sebelas tahun lalu.

Saaat itu gempa memicu tsunami dan menghancurkan pembangkit nuklir Fukushima sehingga memicu bencana besar setelah radiasi bocor dari pembangkit.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper