Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Update Militer Perang Rusia vs Ukraina Hari ke-100: Tujuan Rusia Belum Tercapai

Berikut update militer perang Rusia vs Ukraina pada hari ke-100. Benarkah tujuan Rusia belum tercapai?
Misil Rusia membombardir kota-kota di Ukraina/New York Times
Misil Rusia membombardir kota-kota di Ukraina/New York Times

Bisnis.com, JAKARTA -- Perang Rusia di Ukraina sudah memasuki hari ke-100 pada Jumat (3/6/2022). Sudah lebih dari tiga bulan, invasi itu mengakibatkan banyaknya korban warga sipil. Jutaan warga Ukraina mengungsi keluar dari negaranya. 

Di medan perang, tentara Ukraina melakukan perlawanan keras sehingga pasukan Rusia yang sudah bergerak maju ke utara Ukraina mendekat Kyiv, dipaksa mundur lagi ke timur.

Dikutip melalui laman Militaryland, pada hari ke-100 invasi Rusia ke Ukraina, disebutkan bahwa Rusia belum mencapai tujuannya, sebab Ukraina masih memiliki angkatan udara yang beroperasi (dalam bentuk terbatas), mengontrol sebagian Oblast Luhansk dan Donetsk dan menangkis serangan besar di Kyiv, Chernihiv, Sumy, Kharkiv dan Mykolaiv.

Tidak hanya itu, tentara Rusia merebut satu kota ikonik Mariupol yaitu satu ibu kota regional Kherson dan satu pembangkit listrik tenaga nuklir Enerhodar.

Alhasil, hal ini membuat pasukan Ukraina terus bertempur di Sievierodonetsk. Meskipun kurangnya artileri berat dan superioritas udara di daerah itu, mereka bertahan.

Tentara Rusia terus menargetkan daerah perbatasan Chernihiv Ukraina dan Oblast Sumy, mencari titik lemah dalam pertahanan Ukraina.

Sekadar informasi, militer Rusia, atas perintah Presiden Vladimir Putin, mulai menginvasi Ukraina sejak 24 Februari 2022. Kremlin menolak narasi perang atau invasi, namun memilih menggunakan narasi operasi militer khusus untuk demiliterisasi dan denazifikasi tetangganya.

Kiev dan sekutu Barat-nya kerap mengeklaim bahwa militer Moskow mengalami kerugian besar dengan kematian banyak tentaranya. Bahkan, militer Kiev rutin mengeklaim menewaskan para jenderal Rusia—yang sangat jarang dikonfirmasi militer Kremlin.

Sebaliknya, militer Moskow juga mengeklaim banyak menghancurkan fasilitas militer serta menewaskan banyak tentara Ukraina. Klaim kedua kubu tak bisa diverifikasi secara independen.

Di sisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan pidato yang direkam video.

"Setelah 100 hari invasi habis-habisan Rusia ke Ukraina, hanya kejahatan perang, aib dan kebencian yang tersisa dari tentara Rusia yang disebut tentara terkuat kedua di dunia. Awalnya terlihat mengancam. Kemudian berbahaya. Setelah Bucha pasukan itu menyebabkan rasa jijik. Dan sekarang hanya senyuman pahit. Karena apa yang tersisa? Dari tentara, yang disebut tentara terkuat kedua di dunia. Kejahatan perang, aib dan kebencian," kata Zelensky.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper