Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banyak Negara Alami Lonjakan Kasus Terkonfirmasi Covid-19, WHO Pesankan Ini

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan bahwa pandemi virus Corona (Covid-19) belum berakhir karena banyak negara mengalami lonjakan kasus terkonfirmasi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan bahwa pandemi virus Corona (Covid-19) belum berakhir karena banyak negara mengalami lonjakan kasus terkonfirmasi. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus /Antara-Reuters
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan bahwa pandemi virus Corona (Covid-19) belum berakhir karena banyak negara mengalami lonjakan kasus terkonfirmasi. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus /Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan bahwa pandemi virus Corona (Covid-19) belum berakhir karena banyak negara mengalami lonjakan kasus terkonfirmasi. 

Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengaku khawatir jumlah kasus terus meningkat dan memberikan tekanan lebih lanjut pada sistem kesehatan dan petugas kesehatan secara luas.

“Ketika virus menekan kita, kita harus melawan. Kami [WHO] berada dalam posisi yang jauh lebih baik daripada di awal pandemi," katanya dalam konferensi pers di Jenewa seperti dikutip Aljazeera.com, Rabu (13/7/2022).

Tedros mengatakan bahwa ada banyak kemajuan dan WHO memiliki alat yang aman dan efektif untuk mencegah infeksi, rawat inap, dan kematian. Namun, lonjakan kasus ini tak bisa dinggal remeh.

Di tengah meningkatnya penularan Covid-19 dan meningkatnya rawat inap, Tedros mendesak pemerintah untuk menerapkan sejumlah upaya pencegahan penularan seperti masker, peningkatan ventilasi, protokol kesehatan, pengujian atau testing, dan perawatan.

Sementara itu, Direktur Kedaruratan WHO Michael Ryan mengatakan bahwa kasus Covid global yang dilaporkan ke WHO meningkat 30 persen dalam 2 minggu terakhir.  Sebagian besar kasus didorong oleh subvarian Omicron BA4 dan BA5.

Ryan mengatakan bahwa perubahan dalam kebijakan pengujian belakangan ini telah menghambat deteksi kasus dan pemantauan evolusi virus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper