Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNPT: 6 Aksi Bom Bunuh Diri Dalam 7 Tahun Terakhir dan Upaya Pencegahannya

BNPT memerinci bahwa sepanjang 7 tahun terakhir, terdapat 6 aksi bom bunuh diri, pada 2016 mulai dari bom Sarinah, hingga teranyar di Astanya Anyar, Bandung.
BNPT: 6 Aksi Bom Bunuh Diri Dalam 7 Tahun Terakhir dan Upaya Pencegahannya. Anggota Brimob dan tim Inafis (Automatic Finger Print Identification System) mengamankan dan menjaga ketat Tempat Kejadian Perkara (TKP) ledakan di Jalan Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12). JIBI/Bisnis-Rachman
BNPT: 6 Aksi Bom Bunuh Diri Dalam 7 Tahun Terakhir dan Upaya Pencegahannya. Anggota Brimob dan tim Inafis (Automatic Finger Print Identification System) mengamankan dan menjaga ketat Tempat Kejadian Perkara (TKP) ledakan di Jalan Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12). JIBI/Bisnis-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – Peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia belum lama ini dirayakan, termasuk di Indonesia setiap 10 Desember yang merupakan momen reflektif bagi seluruh negara dan bangsa dalam menghormati dan memajukan HAM secara universal.

Bagi Indonesia, yang saat ini sedang berjuang untuk pulih dari krisis, pemenuhan HAM merupakan tujuan dari pelaksanaan pembangunan. Sayangnya, aksi bom bunuh diri yang terjadi di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, pada Rabu (7/12) sekitar pukul 08.20 WIB turut menjadi noda bagi realisasi pemenuhan HAM tersebut.

Kepala Bagian Hukum dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Astuti Idris pun mengatakan bahwa kasus bom bunuh diri yang terjadi pada awal Desember tersebut selain menjadi salah satu musuh bagi Hak Asasi Manusia juga merupakan aksi pertama pada 2022.

“[Benar] Kasus bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar Bandung, Jawa Barat merupakan aksi bom bunuh diri pertama pada 2022,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Senin (12/12/2022).

Lebih lanjut, dia pun memerinci bahwa sepanjang 7 tahun terakhir ini, terdapat 6 aksi bom bunuh diri, pada 2016 mulai dari bom bunuh diri dan penembakan di Sarinah, Jakarta Pusat pada Kamis (14/1/2016). Kemudian, aksi bom bunuh diri Mapolresta Surakarta/Solo pada Selasa (5/6/2016). Terdapat juga percobaan bom bunuh diri Gereja Katolik Stasi Santo Yosep Medan, pada Minggu (28/7/2016).

Selain itu, pada 2017, ada kejadian bom Taman Pandawa Cicendo yang merupakan percobaan dengan sasaran Mapolres Cianjur dan Polda Jabar pada Senin (27/2/2017) dan bom bunuh diri Kampung Melayu, Jakarta Timur pada Rabu (24/5/2017).

Pada 2018, dia memerinci terdapat kasus bom bunuh diri Surabaya 2018 terdiri dari rangkaian tiga Gereja Surabaya dan ledakan bom rakitan di rusun masing-masing pada hari yang sama, yaitu Minggu (13/5/2018) dan pada keesokan harinya, Senin (14/5/2018) juga terjadi aksi bom Mapolresta, Surabaya.

Berlanjut ke 2019, terdapat 3 kasus terorisme yaitu bom Sibolga Rabu (13/3/2019); bom Mapolrestabes Medan pada Rabu (13/11/2019). Kemudian pada 2021 juga diwarnai dengan aksi pengeboman, yaitu bom Gereja Makassar, Minggu (28/3/2021).

“Sejauh ini, target [pengeboman] adalah Rumah Ibadah dan Kantor Aparat Kepolisian, dengan motif menyerang penganut kepercayaan yang berbeda dan aparat kepolisian yang dianggap mereka sebagai antek thaghut,” tuturnya.

Astuti melanjutkan, untuk menghindari dan mereduksi ancaman serangan terror serupa di Indonesia, sebagaimana amanat UU No. 5 Tahun 2018, BNPT memfokuskan kegiatan di bidang pencegahan terorisme yang dilakukan melalui kesiapsiagaan nasional, kontra radikalisasi, dan deradikalisasi.

Pencegahan itu, dijelaskannya dilakukan melalui penguatan penanggulangan terorisme juga dilakukan oleh BNPT dengan menghadirkan konsep Pentahelix melalui model pencapaian tujuan kelembagaan yang dilaksanakan dengan kerjasama dan kolaborasi secara multipihak yang melibatkan unsur pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas, dan media.

“Konsep Pentahelix juga mengedepankan seluruh potensi nasional dalam membentuk kekuatan nasional melawan ideology radikalisme dan terorisme, guna menjaga generasi saat ini dan generasi yang akan datang,” imbuhnya.

Menurutnya, hal tersebut merupakan perwujudan dari kesadaran bahwa tantangan dalam menghadapi terorisme berada pada semua lini sehingga penetrasi dan diseminasi kebijakan harus dilakukan kepada semua pihak.

Alhasil, dia melanjutkan untuk memaksimalkan upaya kolaborasi bersama menghadapi segala permasalahan bangsa dan negara, sekaligus menegaskan komitmen pemerintah indonesia dalam menanggulangi terorisme, BNPT juga memiliki 5 'vaksin' yang diyakini mampu mereduksi ancaman-ancaman penyebaran paham radikal intoleran hingga radikal terorisme.

Adapun, 5 'vaksin' tersebut dijabarkannya terdiri dari transformasi wawasan kebangsaan, revitalisasi nilai-nilai pancasila, moderasi dalam beragama, pelestarian akar budaya bangsa, dan transformasi pembangunan kesejahteraan.

Menurut catatan Bisnis, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prasetyo menyebut Polri telah menangkap 370 tersangka terorisme sepanjang 2021. Jumlah pengungkapan tindak pidana terorisme pada 2021 itu mengalami penurunan sebesar 53,8 persen.

"Terkait dengan terorisme, jumlah aksi teror sepanjang 2021 mengalami penurunan sebesar 53,8 persen dibandingkan tahun 2020. Penurunan tersebut disebabkan karena upaya preventive strike yang dilakukan oleh Densus 88 AT Polri sehingga 370 tersangka terorisme berhasil ditangkap sebelum melakukan aksi teror," kata Listyo, Senin (24/1/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper