Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bom Bunuh Diri di Masjid Markas Polisi: Pakistan Siaga Tinggi, Penembak Jitu Diturunkan

Pakistan siaga tinggi pasca-bom bunuh diri di masjid yang berada markas polisi Peshawar. Penembak jitu pun dikerahkan
Orang-orang dan petugas penyelamat berkumpul untuk mencari korban selamat di bawah atap yang runtuh, setelah ledakan bunuh diri di sebuah masjid di Peshawar, Pakistan 30 Januari 2023. REUTERS/Fayaz Aziz TPX IMAGES OF THE DAY REFILE - QUALITY REPEAT
Orang-orang dan petugas penyelamat berkumpul untuk mencari korban selamat di bawah atap yang runtuh, setelah ledakan bunuh diri di sebuah masjid di Peshawar, Pakistan 30 Januari 2023. REUTERS/Fayaz Aziz TPX IMAGES OF THE DAY REFILE - QUALITY REPEAT

Bisnis.com, JAKARTA – Pakistan siaga tinggi pasca-bom bunuh diri di masjid yang berada markas polisi Peshawar. Penembak jitu pun dikerahkan di gedung-gedung tinggi dan di titik masuk Kota Islamabad.

Melansir Channel News Asia, Selasa (31/1/2023), markas besar polisi di Peshawar berada di salah satu daerah yang paling dikontrol ketat di kota itu, menampung biro intelijen dan kontra-terorisme, dan bersebelahan dengan sekretariat daerah.

Pasca-ledakan bom bunuh diri, provinsi di seluruh negeri mengumumkan dalam keadaan siaga tinggi setelah. Pos-pos pemeriksaan ditingkatkan dan pasukan keamanan tambahan dikerahkan.

Sementara, di Ibu Kota Islamabad penembak jitu dikerahkan ke gedung-gedung dan di titik masuk kota.

"Teroris ingin menciptakan ketakutan dengan menargetkan mereka yang menjalankan tugas membela Pakistan," kata Perdana Menteri Shehbaz Sharif dalam sebuah pernyataan.

"Mereka yang berperang melawan Pakistan akan musnah dari muka bumi."

Sumber Ledakan

Petugas mengatakan ledakan itu berasal dari jamaah baris kedua, dengan tim penjinak bom menyelidiki kemungkinan serangan bunuh diri.

Shahid Ali, seorang polisi yang selamat, mengatakan ledakan itu terjadi beberapa detik setelah imam memulai salat.

"Saya melihat asap hitam membubung ke langit. Saya berlari keluar untuk menyelamatkan hidup saya," kata pria berusia 47 tahun itu kepada AFP.

"Jeritan orang-orang masih bergema di benak saya," tambahnya.

"Orang-orang berteriak minta tolong."

Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu di tengah situasi keamanan yang memburuk di negara tersebut.

"Ini situasi darurat," kata Muhammad Asim Khan, juru bicara rumah sakit utama di Peshawar, kepada AFP.

Jumlah korban tewas terus meningkat karena semakin banyak mayat yang ditarik dari puing-puing, menjadi 61 orang tewas dengan lebih dari 150 orang terluka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper