Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kode Capres Berambut Putih Jokowi Ternyata Buat Ganjar Pranowo

Penunjukkan Ganjar sebagai capres PDIP memecahkan teka-teki tentang sosok pemimpin ideal berambut putih.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang mengunggah fotonya berambut hitam di media sosial pada Minggu (27/11/2022). JIBI/Bisnis-Nancy Junita @ganjar_pranowo
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang mengunggah fotonya berambut hitam di media sosial pada Minggu (27/11/2022). JIBI/Bisnis-Nancy Junita @ganjar_pranowo

Bisnis.com, JAKARTA -- Teka-teki kriteria calon presiden berambut putih akkhirnya terjawab tuntas usai Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menunjuk Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres).

Ganjar kini resmi memegang tiket menuju kontestasi Pilpres 2024. Lawan di depannya adalah Anies Baswedan. Anies diusung oleh Koalisi Perubahan dan Persatuan yang terdiri atas tiga partai yakni NasDem, Demokrat, dan PKS.

Kritera capres berambut putih sempat membuat heboh publik karena dilontarkan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada November tahun lalu.

Waktu itu, Jokowi mengimbau supaya para relawannya supaya hati-hati memilih presiden. Dia mengungkap sejumlah kriteria untuk Pilpres 2024. Salah satunya adalah rambut putih. Menurut dia pemimpin yang rambutnya putih cenderung memikirkan rakyatnya.

"Saya ulang jadi pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari penampilannya, dari kerutan di wajahnya, kalau wajahnya cling bersih, tidak ada keritan di wajahnya hati hati, lihat juga lihat rambut rambutnya, kalau rambutnya putih semua ini mikir rakyat ini," kata Jokowi dalam pidatonya di acara Nusantara Bersatu.

Dia juga mengingatkan agar jangan sampai memilih pemimpin yang hanya duduk di istana dengan AC yang dingin. "Jangan sampai, kita memilih memilih pemimpin yang nanti hanya senangnya hanya duduk di Istana  yang di AC-nya dingin," katanya.

Sontak, pernyataan kepala negara itu menunuai banyak polemik dari sejumlah pihak. Penggunaan istilah rambut putih dinilai menunjukkan dukungan Jokowi terhadap kandidat atau sosok bakal calon presiden tertentu.

Jokowi juga dinilai kurang pantas terlalu ikut campur dalam kontestasi politik, apalagi dengan jabatan presiden yang melekat kepadanya, dia seharusnya adil dan tidak ikut cawe-cawe terhadap proses politik yang sedang berjalan saat ini.

Megawati Tunjuk Ganjar

Adapun Ketua Umum Megawati Soekarnoputri mengumumkan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sebagai bakal Calon Presiden (bacapres) dari PDIP. 

Hal itu disampaikan Megawati kepada masyarakat dan kader PDIP di Istana Batu Tulis, Bogor, dan disiarkan secara virtual, Jumat (21/4/2023). 

Presiden ke-5 itu mengatakan Ganjar dipilih setelah melakukan kontemplasi, melihat, memikirkan, dan berdoa kepada Tuhan yang Maha Esa. 

"Maka pada jam 13.45 dengan mengucapkan bismillah menetapkan Saudara Ganjar Pranowo sekarang adalah Gubernur Jawa Tengah sebagai kader dan petugas partai untuk ditingkatkan penugasannya sebagai Calon Presiden Republik Indonesia dari PDIP," ujarnya, Jumat (21/4/2023). 

Pengumuman tersebut dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Ketua DPR Puan Maharani, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Prananda Prabowo, dan lain-lain.

Adapun mencuatnya nama Ganjar bukan suatu kejutan. Nama Kepala Daerah dua periode itu selalu menghiasi posisi teratas tokoh dengan elektabilitas tertinggi berdasarkan berbagai survei. 

Misalnya, survei Indikator Politik terbaru menyatakan bahwa Ganjar masih berada di posisi dua teratas. 

Namun demikian, namanya kini disalip oleh Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umun Partai Gerindra Prabowo Subianto. Awalnya menduduki posisi pertama, kini elektabilitas Ganjar terbalap oleh Prabowo lantaran sentimen negatif penolakan Piala Dunia U-20. 

"Baru kali ini ya Pak Prabowo dalam setahun terakhir kembali menyalip Ganjar Pranowo," ujar peneliti utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat memaparkan hasil survei secara daring, Rabu (19/4/2023). 

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto pun berpesan kepada seluruh kader partai untuk senantiasa menyiapkan diri, baik secara ideologis hingga secara struktural. Alasannya adalah Ketum partai bisa mengumumkan calon definitif yang akan diusung oleh partai kapan saja, tinggal menunggu momentum yang tepat. 

“Kami tegaskan kembali bahwa keputusan Capres PDI Perjuangan akan diumumkan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri pada momentum yang tepat,” ujar Hasto melalui keterangan resmi, Jumat (21/4/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper