Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kaltim Revisi Rencana Pembangunan, Bidik Investasi Rp34,73 Triliun

Tantangan investasi Kaltim seperti regulasi, keterbatasan infrastruktur pendukung, dan ketersediaan akses informasi yang masih terbatas.
Kapal tongkang pengangkut batu bara melintasi sungai Mahakam, di Samarinda, Kalimantan Timur../JIBI-Paulus Tandi Bone
Kapal tongkang pengangkut batu bara melintasi sungai Mahakam, di Samarinda, Kalimantan Timur../JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, BALIKPAPAN – Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menargetkan investasi sebesar Rp34,73 triliun pada 2021.

Berdasarkan data DPMPTSP Kaltim, Penanaman Modal Dalam Negeri periode Januari-Juni 2020 mencapai Rp9,58 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar US$173,6 juta.

Kepala Bidang Ekonomi Bappeda Kaltim Saur Parsaoran menyatakan bahwa selain memiliki target, terdapat pula beberapa tantangan dalam investasi yang ada di Kaltim seperti regulasi, keterbatasan infrastruktur pendukung, dan ketersediaan akses informasi yang masih terbatas.

“Sebenarnya kita [telah] mengalami lonjakan akses informasi dan itu bagus,” katanya, Kamis (15/10/2020).

Kendati demikian, investasi kiranya bisa mendorong terciptanya lapangan kerja sehingga akan meningkatkan pendapatan masyarakat dan sekaligus akan mendorong daya beli (konsumsi) masyarakat.

Selanjutnya, Saur menuturkan dalam tematik Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Nasional tahun 2021 disebutkan bahwa akan meningkatkan industri, pariwisata dan investasi di berbagai wilayah dengan didukung oleh sumber daya manusia dan infrastruktur untuk pertumbuhan berkualitas.

“Kaltim juga akan merevisi terkait RPJMP dan RPJMM,” tuturnya.

Dia juga menyebutkan harapan penanaman modal ke depan adalah terealisasinya investasi industri terutama industri pengolahan pada kawasan strategis provinsi dan sektor sekunder dan tersier mendominasi dalam kontribusi realisasi investasi di Kaltim.

“Bukan hanya [tentang] nilai investasi mana yang meningkat, tapi juga [dari] sektor mana,” pungkasnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper