Pada 2014, Dian Siddiq Eka Purnama hanyalah seorang pekerja di sebuah pabrik di Bandung. Namun, keprihatinannya terhadap limbah plastik membuat dirinya mengundurkan diri dari tempatnya bekerja dan memilih berkecimpung sebagai socioperneur dengan mendirikan Majestic Bag.