Bisnis, JAKARTA — Siklus puncak musim konstruksi di China yang biasanya berlangsung sepanjang September—Oktober gagal mengangkat harga bijih besi. Kemerosotan sektor properti dan lockdown di negara itu menjadi biang keladi.
Untuk melanjutkan membaca, silahkan berlangganan E-Paper Bisnis Indonesia.
Sudah berlangganan? Login di sini
Anda juga bisa berlangganan secara korporat dengan jumlah user sesuai kebutuhan dalam satu perusahaan, organisasi/asosiasi atau lembaga pendidikan. Untuk info lebih detail, kontak kami di [email protected]
Baca artikel ini dan ikuti berita-berita terkini via Apps Bisnis.com. Download di sini :