Lelaki ringkih itu terbaring meringkuk di atas dipan. Remang cahaya menyelimuti tubuhnya yang kedinginan. Suara batuknya bergema di ruang sempit bernama terungku. Saat terbangun, sorot matanya mengisyaratkan renjana yang tak pernah padam.\n
Untuk melanjutkan membaca, silahkan berlangganan E-Paper Bisnis Indonesia.
Sudah berlangganan? Login di sini
Anda juga bisa berlangganan secara korporat dengan jumlah user sesuai kebutuhan dalam satu perusahaan, organisasi/asosiasi atau lembaga pendidikan. Untuk info lebih detail, kontak kami di [email protected]
Baca artikel ini dan ikuti berita-berita terkini via Apps Bisnis.com. Download di sini :