Imunisasi DT/TT untuk memberikan kekebalan anak terhadap penyakit difteri dan tetanus. (Solopos-Burhan Aris Nugraha)
Health

Ini Manfaat Probiotik bagi Tumbuh Kembang Anak

Dewi Andriani
Kamis, 13 Desember 2018 - 01:02
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA --Banyak faktor yang dapat memengaruhi tumbuh kembang anak, mulai dari genetik, pemberian stimulasi dan rangsangan, hingga lingkungan. Namun, ada satu faktor kunci yang sangat penting dan tidak boleh dilupakan yaitu asupan nutrisi yang tepat.

Agar nutrisi yang diberikan dapat terserap sempurna, saluran sistem pencernaan si kecil harus dapat terus terjaga. Sebab, jika pencernaan terganggu bisa menyebabkan berbagai penyakit seperti diare, mual muntah, hingga kolik. Ketika anak sakit, tentu saja tumbuh kembangnya menjadi tidak optimal, anak pun akan lebih rewel dan tidak lagi ceria.

Untuk menjaga kesehatan system pencernaan anak, terdapat salah satu konsep intervensi yang terbukti klinis yaitu dengan memberikan probiotik yaitu bakteri baik. Sebetulnya, di dalam tubuh dan sistem pencernaan setiap manusia sudah terdapat miliaran bakteri baik yang hadir secara alami.

Namun, untuk dapat melawan bakteri jahat yang masuk ke dalam sistem pencernaan, bakteri baik ini harus berkoloni. Sayangnya, tidak semua anak beruntung memiliki kolonisasi bakteri baik yang memadai.

Dokter spesialis anak Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Ariani D Widodo mengatakan pada anak usia di bawah 2 tahun, saluran pencernaannya belum sempurna sehingga bakteri jahat bisa dengan mudah masuk ke dalamnya.

Apalagi sistem kekebalan tubuhnya belum optimal sehingga anak membutuhkan sekitar 85% bakteri baik di dalam ususnya dari semua bakteri yang hidup. Jika tidak memiliki kecukupan probiotik atau bakteri baik, anak rentan terkena penyakit.

“Semua penyakit itu dimulai dari saluran cerna. Kalau tidak dijaga anak akan gampang sakit dan akan kehilangan kesempatan emas untuk dapat tumbuh kembang secara optimal,” ujarnya dalam acara Nutrition Masterclass Nestle Indonesia (29/11/2018).

Salah satu sumber probiotik terbaik bagi anak adalah Air Susu Ibu (ASI). Sebab, ASI mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan bayi termasuk probiotik. Pada semester pertama kehidupan bayi, probiotik sangat dibutuhkan karena itulah ASI ekslusif perlu diberikan selama 6 bulan pertama.

Sementara itu, ketika anak sudah mulai diperkenalkan dengan Makanan Pendamping ASI (MPASI), cara mudah untuk memperbanyak kolonisasi probiotik adalah melalui makanan yang mengandung prebiotik.

Dengan banyaknya makanan mengandung prebiotik yang dikonsumsi, maka probiotik atau bakteri baik yang ada di dalam usus akan berkembang biak dan semakin banyak sebab prebiotic sendiri makanan dari probiotik tersebut.

Selain itu, melalui makanan bakteri baik tersebut juga dapat dengan mudah masuk ke dalam usus dan saluran pencernaan. “Contoh makanan yang mengandung prebiotik itu adalah bawang putih, keju, yogurt, bubur susu, dan es krim tapi es krim baru bisa diberikan jika anak sudah di atas 1 tahun,” tuturnya.

Namun, sambungnya, jika anak mengalami berbagai penyakit yang berhubungan dengan saluran pencernaan seperti diare, sembelit, maupun kolik, orang tua harus melakukan intervensi dengan memberikan probiotik dalam bentuk obat-obatan.

“Jadi ada 2 probiotik yaitu untuk menjaga kesehatan saluran cerna sehari-hari yang ada secara alami dari ASI, makanan, maupun susu pertumbuhan. Kedua probiotik dalam bentuk obat-obatan jika terdapat keluhan pencernaan, dan itu terbukti dapat membantu menyembuhkan,” tuturnya.

Senada disampaikan oleh Prof Yvan Vandenplas, Ketua Pediatri dari Free University of Brussels Acedemic Hospital Belgia yang mengatakan intervesi proviotik pada anak harus diberikan seawal mungkin untuk memodifikasi mikrobiota bakteri baik di dalam pencernaan.

“Ketika bayi memiliki system pencernaan yang sehat dan baik maka dapat mengurangi berbagai risiko di awal kehidupan,” tuturnya.

Memberikan ASI secara langsung merupakan cara yang paling tepat karena di dalamnya sudah mengandung probiotik. Sayangnya tidak semua anak beruntung mendapatkan ASi ekslusif sehingga mereka membutuhkan probiotik artifisial atau pengganti yang dibuat sebisa mungkin mendekati komposisi yang terkandung di dalam ASI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dewi Andriani
Editor : Sutarno
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro