Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang (FK UMM),  Pamela Sumarauw. Istimewa
Health

Awas! Kebanyakan Makan Penyetan Bisa Bahaya untuk Kesehatan Lho

Choirul Anam
Jumat, 2 Juni 2023 - 18:23
Bagikan

Bisnis.com, MALANG— Konsumsi makanan penyetan atau yang lazim disebut lalapan di Malang Jawa Tengah jika  terlalu sering berdampak buruk bagi kesehatan.

Hal ini, karena cara pengolahan yang menggunakan minyak goreng yang digunakan berulang-ulang kali.

Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang (FK UMM),  Pamela Sumarauw, menjelaskan mengonsumsi makanan lalapan setiap hari dapat menimbulkan dampak yang kurang baik.

“Mayoritas menu yang disajikan di lalapan adalah makanan yang diolah dengan proses menggoreng menggunakan minyak. Hal ini akan memunculkan zat atau kandungan yang kurang baik untuk tubuh jika dikonsumsi sehari-hari,” ujarnya, Jumat (2/6/2023).

Menurut dia, sebutan lalapan di Malang tak lepas dari sederet sayur yang disajikan bersama dengan lauk utama. Ada ayam, lele, bebek, dan lainnya. Jika dilihat secara sekilas, makanan tersebut sehat-sehat saja.

Ada sumber karbohidrat dari nasi, protein dari ikan atau ayam, hingga mineral dan vitamin dari sayuran, namun ada beberapa faktor yang menyebabkan turunnya nutrisi gizi, yakni cara pengolahan, porsi makan, serta kebersihan.

“Kita ambil contoh minyak yang digunakan menggoreng berulang kali. Hal itu akan menghasilkan kandungan lemak jenuh atau lemak jahat yang berbahaya bagi tubuh. Pun dengan porsi nasi yang berlebihan akan berkontribusi pada lonjakan kandungan gula. Kebersihan sayuran mentah juga berpotensi menimbulkan berbagai penyakit,” jelasnya.

Pamela melanjutkan, makanan yang mengandung tinggi lemak dan tinggi karbohidrat akan meningkatkan kadar kalori serta meningkatkan resiko obesitas. Hal itu juga meningkatkan potensi terjangkit penyakit-penyakit kronis seperti jantung koroner, hipertensi atau darah tinggi, diabetes, hingga kanker.

Dengan demikian, dia menegaskan, mengonsumsi makanan lalapan setiap hari tidaklah dianjurkan. Alangkah lebih baik jika masyarakat mengurangi porsi dan membatasinya. Pun dengan menambah variasi makanan lain yang dari segi pengolahan lebih sehat seperti direbus, dikukus, atau dibakar.

“Sebagai upaya mengimbangi, sebaiknya lakukan olahraga rutin minimal 150 menit dalam satu minggu atau 2-3 kali seminggu. Menjaga pola tidur 7-8 jam sehari dan asupan vitamin serta mineral yang baik bagi tubuh juga dianjurkan,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro