Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Tengah Menguat 41 Poin, Rupiah Paling Bersinar di Asia

Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Kamis (13/12/2018) di level Rp14.536 per dolar AS, menguat 41 poin atau 0,28% dari posisi Rp14.577 pada Rabu (12/12).
Lembaran mata uang rupiah dan dolar AS diperlihatkan di salah satu jasa penukaran valuta asing di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Lembaran mata uang rupiah dan dolar AS diperlihatkan di salah satu jasa penukaran valuta asing di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Kamis (13/12/2018) di level Rp14.536 per dolar AS, menguat 41 poin atau 0,28% dari posisi Rp14.577 pada Rabu (12/12).

Kurs jual ditetapkan Rp14.609 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp14.463 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp146.

Sementara itu, berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menguat 82 poin atau 0,56% ke level Rp14.516 per dolar AS pada pukul 11.27 WIB.

Nilai tukar rupiah mulai melanjutkan penguatannya dengan dibuka terapresiasi 0,38% atau 55 poin di level Rp14.543 per dolar AS, setelah pada perdagangan Rabu (12/12) mampu rebound dan berakhir terapresiasi 0,07% atau 10 poin di level Rp14.598 per dolar AS.

Sepanjang perdagangan siang ini, rupiah bergerak di kisaran Rp14.516-Rp14.555 per dolar AS.

Tak tanggung-tanggung, penguatan nilai tukar rupiah menjadikannya yang terkuat di antara mata uang Asia. Nilai tukar rupee India menyusulnya di posisi kedua dengan apresiasi sebesar 0,53% terhadap dolar AS.

Mata uang lainnya yang terpantau menguat cukup besar adalah won Korea Selatan yang terapresiasi 0,49% terhadap dolar AS. Adapun pelemahan hanya dialami oleh yen Jepang yang terdepresiasi 0,14% ke posisi 113,45 per dolar AS pada pukul 11.30 WIB.

Dilansir Bloomberg, nilai tukar rupiah memimpin penguatan mata uang di Asia di tengah tanda-tanda yang menunjukkan membaiknya prospek kesepakatan perdagangan antara AS dan China.

China dikabarkan sedang mempertimbangkan rencana untuk menunda beberapa target dalam strateginya untuk mendominasi teknologi tinggi seiring dengan upayanya untuk mengurangi tensi perdagangan dengan AS.

Selain itu, China dilaporkan melakukan pembelian kedelai AS yang cukup besar sejak kedua negara memulai serangkaian perang tarif. Dewan Ekspor Kedelai AS mengatakan importir China membeli 1,5 juta hingga 2 juta metrik ton kedelai AS selama 24 jam terakhir hingga Rabu (12/12/2018) waktu setempat.

“Ada tanda-tanda positif China kembali mengurangi beberapa respons perselisihan [perdagangan], yang cukup berarti bagi AS dan membantu mengurangi ketegangan,” kata Christy Tan, kepala strategi pasar di National Australia Bank.

Saat sentimen mata uang Asia terangkat, indeks dolar AS, yang melacak pergerakan nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama, terpantau sedikit naik 0,051 poin atau 0,05% ke level 97,095 pada pukul 11.20 WIB.

Pergerakan indeks dolar AS sebelumnya dibuka dengan kenaikan tipis 0,006 poin atau 0,01% di level 97,050, setelah pada perdagangan Rabu (12/12) berakhir melemah 0,35% atau 0,344 poin di posisi 97,044.

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)               

13 Desember

14.536

12 Desember

14.577

11 Desember

14.613

10 Desember

14.517

7 Desember

14.539

SumberBank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper