Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Batu Bara Kembali Bangkit

Harga batu bara kembali bangkit pada akhir perdagangan Rabu, (12/12/2018).

Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara kembali bangkit pada akhir perdagangan Rabu, (12/12/2018).

Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak teraktif Januari 2019 ditutup naik 0,05% atau 0,05 poin di level US$102,95 per metrik ton.

Harga batu bara rebound setelah berakhir tergelincir turun 0,68% atau 0,70 poin di posisi 102,90 pada perdagangan Selasa (11/12).

Sementara itu di bursa ICE Rotterdam, harga batu bara untuk kontrak teraktif Januari 2019 mampu lanjut menguat 1,42% atau 1,25 poin dan ditutup di level 89,25 kemarin, setelah berakhir naik 0,74% atau 0,65 poin di posisi 88 pada perdagangan Selasa.

Adapun harga batu bara thermal untuk pengiriman Mei 2019 di Zhengzhou Commodity Exchange ditutup naik 0,18% atau 1 poin di level 568,6 yuan per metrik ton pada perdagangan Rabu.

Menurut China Coal Transport and Distribution Association, rendahnya suhu telah mengurangi persediaan batu bara pada sejumlah pembangkit listrik utama menjadi 24 hari penggunaan pada hari Selasa, level terendah sejak September.

Berbanding terbalik dengan batu bara, harga minyak mentah berbalik melemah pada akhir perdagangan Rabu (12/12) akibat penurunan cadangan minyak AS yang lebih kecil dari perkiraan membangkitkan kekhawatiran melimpahnya pasokan global.

Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Januari ditutup melemah sekitar 1% atau 0,50 poin di level US$51,15 per barel di New York Mercantile Exchange, setelah sebelumnya naik mendekati level US$53.

Adapun minyak Brent untuk kontrak Februari 2019 ditutup turun 0,05 poin atau 0,08% di level US$60,15 per barel di bursa ICE Futures Europe London, setelah sempat menyentuh level US$61,43.

Peringatan dari Iran tentang perselisihan di antara negara anggota OPEC menambah kekhawatiran bahwa kartel minyak utama tersebut tidak akan berhasil mewujudkan janji yang dibuat pekan lalu untuk mengurangi output.

Dilansir Bloomberg, Energy Information Administration (EIA) AS mengatakan bahwa persediaan minyak mentah telah jatuh 1,21 juta barel, jauh di bawah level 10,2 juta yang dikutip dalam sebuah laporan industri pada Selasa (11/12) yang telah meningkatkan harapan minyak mentah.

Kendati rekor ekspor bensin AS membuat harga tetap lebih tinggi, aksi jual memperoleh momentum saat perdagangan hampir berakhir.

"Ini menimbulkan pertanyaan apakah pemotongan output OPEC akan cukup untuk mengurangi tekanan di pasar," kata Gene McGillian, manajer riset pasar di Tradition Energy di Stamford, Connecticut.

Pergerakan harga batu bara kontrak Januari 2019 di bursa Newcastle

Tanggal                                    

US$/MT

12 Desember

102,95

(+0,05%)

11 Desember

102,90

(-0,68%)

10 Desember

103,60

(+0,10%)

Sumber: Bloomberg

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper