Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sentimen Ekspor & Minyak Kencangkan Harga Karet

Harga karet berhasil memperpanjang penguatannya pada perdagangan hari kedua berturut-turut, Kamis (17/1/2019), didorong ekspektasi tercapainya kesepakatan pemangkasan ekspor oleh sejumlah eksportir utama.

Bisnis.com, JAKARTA – Harga karet berhasil memperpanjang penguatannya pada perdagangan hari kedua berturut-turut, Kamis (17/1/2019), didorong ekspektasi tercapainya kesepakatan pemangkasan ekspor oleh sejumlah eksportir utama.

Berdasarkan data Bloomberg, harga karet untuk kontrak teraktif Juni 2019 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), ditutup menguat 0,65% atau 1,20 poin di level 184,80 yen per kg dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Rabu (16/1), harga karet kontrak Juni rebound dan berakhir naik 0,44% atau 0,80 poin di level 183,60 yen per kg. Harga karet kontrak sempat tergelincir dari penguatannya ketika dibuka terkoreksi tipis 0,05% atau 0,10 poin di posisi 183,50 pagi tadi.

Sejalan dengan harga karet Tokyo, harga karet untuk kontrak teraktif Mei 2019 di Shanghai Futures Exchange menambah kenaikannya pada hari kedua dengan berakhir menguat 10 poin atau 0,09% di 11.630 yuan per ton.

Dilansir dari Bloomberg, tim teknis International Tripartite Rubber Council (ITRC) telah mengusulkan pemangkasan ekspor karet alam sebesar 300.000 metrik ton tahun ini.

“Hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan harga,” ujar Oke Nurwan, direktur jenderal perdagangan luar negeri di Kementerian Perdagangan RI.

Pemerintah Indonesia dan Malaysia, lanjut Oke, telah menyetujui proposal untuk pemangkasan gabungan. Adapun Thailand belum menyetujuinya sejauh ini.

“Jika mereka setuju untuk memangkas ekspor dan surplus karet dikonsumsi di dalam negeri, makan hal itu akan menjadi sesuatu yang positif untuk masa depan,” kata Hideshi Matsunaga, analis di Sunward Trading, Tokyo.

Penguatan harga karet turut didukung oleh penguatan harga minyak mentah akhir-akhir ini. Harga minyak mentah naik lagi pada perdagangan Rabu (16/1), setelah Rusia dan Arab Saudi mengisyaratkan komitmen mereka di jalur pengurangan produksi yang dirancang untuk menghindari kelebihan pasokan global.

Pada perdagangan Rabu, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Februari ditutup naik 20 sen di level US$52,31 per barel di New York Mercantile Exchange.

Adapun harga minyak Brent untuk pengiriman Maret 2019 berakhir menanjak 1,1% di level US$61,32 per barel di ICE Futures Europe exchange di London.

“Harga minyak yang tinggi meningkatkan daya tarik karet alam sebagai alternatif untuk karet sintetis,” tambah Matsunaga.

Pergerakan Harga Karet Kontrak Juni 2019 di Tocom

Tanggal

Harga (Yen/Kg)              

Perubahan

17/1/2019

184,80

+0,65%

16/1/2019

183,60

+0,44%

15/1/2019

182,80

-0,38%       

11/1/2019

183,50                             

+0,16%

10/1/2019

183,20

-1,35%

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper