Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Raih Momentum, Rupiah Menguat Bersama Mayoritas Mata Uang di Asia

Nilai tukar rupiah mampu melanjutkan penguatannya terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Rabu (23/1/2019).
Karyawan menghitung mata uang rupiah dan dolar AS di Jakarta, Senin (1/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan menghitung mata uang rupiah dan dolar AS di Jakarta, Senin (1/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah mampu melanjutkan penguatannya terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Rabu (23/1/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 32 poin atau 0,23% di level Rp14.188 per dolar AS dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mulai melanjutkan penguatannya ketika dibuka terapresiasi 25 poin atau 0,18% di level Rp14.195 per dolar AS dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Selasa (22/1/2019), nilai tukar rupiah mampu rebound terhadap dolar AS dengan ditutup terapresiasi 7 poin atau 0,05% di posisi Rp14.220 per dolar AS. Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di level Rp14.169 – Rp14.200 per dolar AS.

Rupiah menguat menyusul momentum di pasar saham setelah kepala riset ekuitas Indonesia di Citigroup Ferry Wong memproyeksikan IHSG akan mendapat dorongan dari agenda pemilihan umum dan pilpres pada April, berikut kemungkinan pemangkasan suku bunga lebih lanjut tahun ini.

“[Sentimen tersebut] dapat membawa IHSG menuju level 6.900,” ujar Ferry, seperti dikutip Bloomberg.

"Pemerintah telah melanjutkan komitmennya terhadap kewaspadaan dan tindakan pre-emptive setelah rupiah terus menguat baru-baru ini," ungkap kepala pasar global ASEAN, Leong Sook Mei, seperti dikutip Bloomberg.

Sebelumnya pada Selasa, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan laju kenaikan suku bunga Federal Reserve yang melambat memberikan ruang bernafas bagi Indonesia.

Rupiah menguat di saat mayoritas mata uang lainnya juga terapresiasi, dipimpin oleh peso Filipina yang naik 0,36% dan yuan China yang naik 0,33%.. Sebaliknya, mata yang yen Jepang melemah 0,25%.

Sementara itu, indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap sejumlah mata uang terpantau menguat 0,054 poin atau 0,06% ke level 96,357 pada pukul 17.16 WIB.

Pergerakan indeks dolar sebelumnya dibuka naik hanya 0,012 poin di level 96,315, setelah pada perdagangan Selasa (22/1) berakhir terkoreksi 0,03% atau 0,033 poin di posisi 96,303.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper