Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan XL Axiata (EXCL) Naik Tipis, Rugi Bersih Malah Tembus Rp3,29 Triliun

Emiten operator telekomunikasi PT XL Axiata Tbk. (EXCL) membukukan kenaikan pendapatan pada tahun 2018 lalu ditopang oleh pendapatan data. Akan tetapi EXCL menelan rugi bersih hingga Rp3,29 triliun yang disebut sebagai dampak dari penutupan seluruh layanan 2G.
Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini (keempat kiri) bersama Chief of Prepaid BusinessOfficer XL Axiata David Arcelus Oses (kiri) dan Chief Commerce Officer XL Axiata Allan Bonke (kanan) menyerahkan secara simbolis Alquran Braille untuk hafiz tunanetra di sela silaturahmi dan buka bersama XL Axiata di Jakarta, Jumat (16/6)./Antara
Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini (keempat kiri) bersama Chief of Prepaid BusinessOfficer XL Axiata David Arcelus Oses (kiri) dan Chief Commerce Officer XL Axiata Allan Bonke (kanan) menyerahkan secara simbolis Alquran Braille untuk hafiz tunanetra di sela silaturahmi dan buka bersama XL Axiata di Jakarta, Jumat (16/6)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten operator telekomunikasi PT XL Axiata Tbk. (EXCL) membukukan kenaikan pendapatan pada tahun 2018 lalu ditopang oleh pendapatan data. Akan tetapi EXCL menelan rugi bersih hingga Rp3,29 triliun yang disebut sebagai dampak dari penutupan seluruh layanan 2G. 

Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis pada Jumat (15/2/2019), pertumbuhan pendapatan emiten berkode saham EXCL tersebut naik 0,4% ke level Rp23 triliun di sepanjang 2018, dari posisi Rp22,90 triliun pada tahun sebelumnya. Pertumbuhan tersebut terpantau lebih kecil ketimbang pertumbuhan pada 2017 yang sebesar 7,1%.

CEO dan Presiden Direktur XL Axiata, Dian Siswarini menyampaikan tahun lalu memang tahun yang berat bagi industri telekomunikasi di Indonesia seiring dengan hadirnya kebijakan registrasi kartu sim prabayar dan perang tarif. “Namun, XL Axiata tetap dapat mempertahankan posisinya sebagai operator terbesar kedua di Indonesia,” katanya dalam siaran pers, Jumat (15/2/2019).

Selanjutnya, Group Head Corporate Communication XL Axiata, Tri Wahyuningsih mengungkapkan penopang dari pertumbuhan pendapatan EXCL pada 2018 berasal dari bisnis layanan data. “Penopangnya adalah bisnis layanan data yang tumbuh pesat dan sudah dapat melebihi pendapatan dari voice dan SMS,” katanya kepada Bisnis.

Adapun, pendapatan layanan data EXCL tumbuh sebesar 13,77% secara yoy menjadi Rp14,89 triliun, dari sebelumnya Rp13,08 triliun. Kontribusi dari pendapatan layanan data tersebut juga naik menjadi 80% terhadap total pendapatan pada akhir 2018, dari sebelumnya yang tumbuh 69%.

Pada periode yang sama, EXCL juga mencatatkan rugi bersih sebesar 979% ke level Rp3,29 triliun, kontras dengan laba yang diperoleh pada tahun sebelumnya Rp375 miliar.

Tri mengonfirmasi, hal itu sebagian besar disebabkan oleh depresiasi BTS 2G yang dipercepat dan dibukukan pada 2018. Adapun, EXCL mencatatkan kerugian bersih yang dinormalisasikan sebesar Rp9 miliar pada akhir tahun lalu.

“Akselerasi depresiasi ini murni merupakan penghapusbukuan akuntansi, sebagai hasil dari masa manfaat yang lebih pendek, dan merupakan item non-tunai yang tidak akan mempengaruhi kelangsungan bisnis atau kemampuan untuk melunasi hutang,” ujar Tri. 

Dengan demikian, penghematan biaya dari listrik yang lebih rendah dan sewa serta pengurangan biaya penyusutan akan meningkatkan laba bersih XL Axiata di masa depan.

Lebih lanjut, pengurangan layanan 2G juga merupakan bagian dari strategi transformasi perseroan untuk lebih fokus ke bisnis data dan penyediaan internet seluler.

Sejak awal tahun lalu, EXCL telah memberhentikan layanan 2G di beberapa area dan mengurangi penggunaan jaringan di beberapa area lainnya. Langkah tersebut pun membuat perseroan dapat memperbarui spektrum jaringannya menjadi 4G dari 2G.

Per akhir tahun lalu, tercatat penetrasi ponsel pintar EXCL mencapai 80% dan layanan jaringa 4G LTE mencapai 400 kota dan mengoperasikan 118.000 BTS.

Di lantai bursa, saham EXCL ditutup menguat 14,15% ke level Rp2.340 pada hari ini, Jumat (15/2/2019) dengan kapitalisasi pasar Rp25,01 triliun. Secara ytd, saham EXCL tumbuh 18,18%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper