Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Capex EXCL Tahun 2019 Ini Mencapai Rp7,5 Triliun

Emiten operator telekomunikasi XL Axiata (EXCL) memperkirakan belanja modal atau capital expenditur (capex) pada tahun 2019 ini mencapai Rp7,5 triliun. EXCL bakal melanjutkan investasi ke dalam pengembangan transmisi, backhaul, modernisasi jaringan, dan pembaruan untuk mendukung meningkatnya lalu lintas data dalam jaringan.
Karyawan melakukan pengecekan pada salah satu mobile BTS yang berada di jalan tol Merak dalam rangka kerja sama XL Axiata dan Kementerian Perhubungan untuk menyediakan informasi mudik dalam format digital di Banten, Rabu (6/6/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Karyawan melakukan pengecekan pada salah satu mobile BTS yang berada di jalan tol Merak dalam rangka kerja sama XL Axiata dan Kementerian Perhubungan untuk menyediakan informasi mudik dalam format digital di Banten, Rabu (6/6/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA—Emiten operator telekomunikasi XL Axiata (EXCL) memperkirakan belanja modal pada tahun ini mencapai Rp7,5 triliun.

Berdasarkan publikasi yang diterbitkan EXCL pada Jumat (15/2/2019), emiten berkode saham EXCL tersebut bakal melanjutkan investasi dalam pengembangan transmisi, backhaul, modernisasi jaringan, dan pembaruan untuk mendukung meningkatnya lalu lintas data dalam jaringan.

“Itu [Rp7,5 triliun] adalah capex untuk 2019,” kata Group Head Corporate Communication XL Axiata Tri Wahyuningsih ketika dihubungi Bisnis, Jumat (15/2/2019).

Adapun sumber pendanaan capex tersebut berasal dari kombinasi kas internal dan penerbitan surat utang. Pada awal bulan ini, EXCL telah menyerap dana total Rp1,2 triliun dari penerbitan obligasi dan sukuk.

Berdasarkan laporan keuangan per Desember 2018, EXCL membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 0,4% ke level Rp23,001 triliun, dari posisi Rp22,901 triliun pada tahun sebelumnya.

Namun demikian, pada periode yang sama EXCL juga mencatatkan rugi bersih sebesar 979% ke level Rp3,29 triliun, kontras dengan laba yang diperoleh pada tahun sebelumnya Rp375 miliar.

Tri mengonfirmasi, hal itu sebagian besar disebabkan oleh depresiasi BTS 2G yang dipercepat dan dibukukan pada 2018. Adapun, EXCL mencatatkan kerugian bersih yang dinormalisasikan sebesar Rp9 miliar pada akhir tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper