Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emas Terjerembab ke Level Terendah 2019

Harga emas menyentuh level terendah baru 2019 seiring dengan membaiknya optimisme pertumbuhan ekonomi global dan apiknya data ritel AS yang dirilis semalam.
Harga emas/Reuters
Harga emas/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA—Harga emas menyentuh level terendah baru 2019 seiring dengan membaiknya optimisme pertumbuhan ekonomi global dan apiknya data ritel AS yang dirilis semalam.

Pada perdagangan Jumat (19/4/2019) pukul 14.00 WIB, harga emas spot terkoreksi 0,01% ke level US$1.275,75 per troy ounce. Ini merupakan level terendah sejak 28 Desember 2018 di posisi US$1.280,71 per troy ounce.

Tim analis Asia Trade Point Futures dalam catatannya menuliskan, harga emas sebetulnya sempat rebound pada Kamis (18/4/2019) akibat kekhawatiran pasar terhadap potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi kawasan Eropa. Hal ini menyusul melambatnya aktivitas manufaktur dikawasan tersebut.

“Tetapi kenaikan harga emas ini cenderung terbatas seiring dengan membaiknya kinerja penjualan ritel AS yang tercatat tumbuh diatas ekspektasi pasar,” paparnya, Jumat (19/4/2019).

Tampak pada pertengahan bulan April ini emas kehilangan pamornya seiring dengan meredanya kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi China. Data PDB Negeri Panda pada kuartal I/2019 tumbuh 6,4% atau diatas perkiraan pasar 6.3%. Kondisi ini secara umum meredupkan potensi emas sebagai instrumen safe haven.

Selain itu, optimisme pelaku pasar terhadap pembicaraan dagang antara AS - China pada awal minggu bulan Mei 2019 diharapkan pasar dapat memberikan kejelasan perjanjian dagang antara kedua negara ini. Wakil PM China pada awal pekan bulan Mei dijadwalkan akan kembali mengunjungi Washington.

Namun di sisi lain, harga emas masih berpeluang untuk menguat setelah ada kabar yang menyebutkan bahwa Korea Utara tengah mempersiapkan percobaan senjata taktis, di tengah upaya Trump melakukan pertemuan untuk ke 3 kalinya dengan Kim Jong Un. Ketegangan geopolitik cenderung memberikan dampak positif bagi emas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper