Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Terbebani Aksi Trump, Diprediksi Tambah Gontai pada Perdagangan Selasa (7/5)

Pergerakan tiga indeks saham utama di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) berakhir melemah pada perdagangan Senin (6/5/2019), setelah Presiden Donald Trump menyatakan akan menaikkan tarif pada barang-barang asal China.
Trader di lantai bursa New York Stock Exchange (NYSE) di New York, AS pada 3 Mei 2019./ REUTERS/Brendan McDermid
Trader di lantai bursa New York Stock Exchange (NYSE) di New York, AS pada 3 Mei 2019./ REUTERS/Brendan McDermid

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan tiga indeks saham utama di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) berakhir melemah pada perdagangan Senin (6/5/2019), setelah Presiden Donald Trump menyatakan akan menaikkan tarif pada barang-barang asal China.

Berdasarkan data Reuters, indeks S&P 500 ditutup melemah 0,45 persen atau 13,17 poin di level 2.932,47, indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,25 persen atau 66,47 poin ke level 26.438,48, sedangkan indeks Nasdaq Composite berakhir melemah 0,5 persen atau 40,71 poin di level 8.123,29.

Dalam sebuah pernyataan yang mengejutkan melalui Twitter pada Minggu (5/5), Trump mengatakan akan mulai memberlakukan tarif yang lebih tinggi pada hari Jumat (10/5) jika AS dan China tidak mencapai kesepakatan.

Komentarnya itu spontan memicu aksi jual global pada saham dan memicu kekhawatiran perlambatan pertumbuhan global, kekhawatiran yang secara berkala mengguncang pasar selama setahun terakhir.

Indeks S&P 500 turun sebanyak 1,6 persen selama sesi perdagangan, sedangkan imbal hasil Treasury AS turun karena investor beralih ke obligasi pemerintah yang memiliki risiko lebih kecil.

Meski demikian, Wall Street mampu mengikis sebagian pelemahannya pada akhir perdagangan karena sebagian investor melihat komentar Trump lebih merupakan taktik tawar-menawar dan meyakini pada akhirnya perjanjian perdagangan akan tercapai.

“Tampaknya ini seperti sikap bernegosiasi,” ujar David Lefkowitz, pakar strategi ekuitas senior Amerika di UBS Global Wealth Management, New York.

“Kami masih melihat China dan Amerika Serikat akan menemukan kesepakatan. Probabilitasnya mungkin ada sedikit peningkatan hasil yang negatif, tetapi ini sulit untuk diukur,” tambahnya, seperti dikutip Reuters.

Kenaikan saham emiten perawatan kesehatan membantu mengimbangi penurunan yang dipicu isu perdagangan. Dalam suatu konferensi pada hari Senin (6/5), CEO Glenview Capital Management Larry Robbins mengutarakan rekomendasinya untuk sektor ini.

Penguatan saham Centene Corp sebesar 6,6 persen ikut mendorong kenaikan lebih lanjut sektor itu. Di sisi lain, saham bahan baku, industri, dan teknologi turun karena investor menjauh dari sektor-sektor siklus dan yang sensitif pada perdagangan.

Setelah akhir perdagangan Senin, bagaimanapun, indeks futures saham mendapat pukulan baru setelah seorang pejabat perdagangan AS mengatakan China telah mengingkari komitmen sebelumnya.

S&P e-minis terakhir turun 0,60 persen setelah melanjutkan perdagangan untuk sesi semalam. Pergerakan ini menunjukkan penurunan lebih lanjut pada awal perdagangan Selasa (7/5/2019).

Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer mengatakan pemerintahan Trump “mungkin” akan mempublikasikan sebuah pemberitahuan pada Selasa tentang rencana untuk menaikkan tarif menjadi 25 persen dari 10 persen terhadap barang-barang China senilai US$200 miliar .

Pergerakan Bursa Wall Street 6 Mei

Indeks

Level

Perubahan (persen)

Dow Jones

26.438,48

-0,25

S&P 500

2.932,47

-0,45

Nasdaq

8.123,29

-0,5

Sumber: Reuters

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper