Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terseret Sentimen The Fed, Rupiah Ditutup Terkoreksi Terhadap Dolar AS

Rupiah ditutup terkoreksi pada perdagangan Rabu (12/6/2019) meskipun dolar AS tengah tertekan akibat ekspetasi pasar bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuan.
Karyawan bank memperlihatkan uang pecahan Dolar AS dan Rupiah di Jakarta, Senin (7/1/2019)./ANTARA-Rivan Awal Lingga
Karyawan bank memperlihatkan uang pecahan Dolar AS dan Rupiah di Jakarta, Senin (7/1/2019)./ANTARA-Rivan Awal Lingga

Bisnis.com, JAKARTA - Rupiah ditutup terkoreksi pada perdagangan Rabu (12/6/2019) meskipun dolar AS tengah tertekan akibat ekspetasi pasar bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuan.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Rabu (12/6/2019) rupiah ditutup melemah tipis 0,014 persen atau 3 poin menjadi Rp14.241 per dolar AS.

Mata uang Garuda berbalik melemah setelah dua perdagangan terakhir berhasil ditutup terapresiasi melawan dolar AS.

Kepala Riset ADSS Dubai Konstantinos Anthis mengatakan bahwa prospek perang dagang antara AS dan China yang tidak kunjung usai telah membayangi pasar sehingga muncul kekhawatiran bahwa perang dagang tersebut akan berdampak pada perlambatan ekonomi dunia.

"Tidak hanya membebani pergerakan dolar AS, sentimen tersebut juga membebani selera investor atas aset berisiko," ujar Konstantinos Anthis seperti dikutip dari Reuters, Rabu (12/6/2019).

Selain itu, dolar AS juga terbebani ekspektasi pasar bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuan setelah melihat data ekonomi yang dirilis lebih lemah dan mengindikasikan adanya perlambatan ekonomi AS.

Sementara itu, Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan bahwa pelemahan rupiah saat ini berasal dari respon pasar yang menanggapi ekspektasi Bank Indonesia juga akan memangkas suku bunga acuan.

Bank Indonesia dinilai perlu segera menurunkan suku bunga tahun ini untuk mengikuti langkah mayoritas bank sentral negara lain agar dapat menjaga keseimbangan pasar.

"Kenapa harus? karena penurunan tingkat bunga acuan biasanya akan diikuti dengan penurunan tingkat bunga kredit di perbankan sehingga dunia usaha dan masyarakat bisa mendapat sumber likuiditas yang lebih murah untuk menggerakkan roda ekonomi domestik," ujar Ibrahim kepada Bisnis.com, Rabu (12/6/2019).

Ibrahim memprediksi pada perdagangan Kamis (13/6/2019) rupiah akan ditransaksikan menguat di sekitar level Rp14.226 per dolar AS hingga Rp14.270 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper