Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dua Sentimen Ini Bikin Harga SUN Bergerak Terbatas

Pagi ini, Selasa (18/6/2019), pasar obligasi diperkirakan dibuka melemah terbatas seiring dengan adanya lelang yang diadakan oleh pemerintah serta didukung juga oleh kenaikkan imbal hasil global. 
Ilustrasi/www.hennionandwalsh.com
Ilustrasi/www.hennionandwalsh.com

Bisnis.com, JAKARTA -- Pagi ini, Selasa (18/6/2019), pasar obligasi diperkirakan dibuka melemah terbatas seiring dengan adanya lelang yang diadakan oleh pemerintah serta didukung juga oleh kenaikkan imbal hasil global. 

Direktur Riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, pasar obligasi masih berupaya untuk menguat, tetapi kecenderungan pasar untuk mengalami pelemahan harga berpotensi besar terjadi hari ini.

Menurutnya, hal itu menyebabkan fluktuasi harga terasa stagnan dengan kenaikan yang tidak banyak.

Fokus pasar Selasa (18/6/2019)masih menantikan FOMC meeting yang akan selesai pada Rabu (19/8/2019).

Dia menilai sikap dovish yang diambil dalam pernyataan yang akan disampaikan The Fed sudah lebih dari cukup untuk menggerakan pasar. Kendati tidak melihat adanya pemangkasan tingkat suku bunga pada bulan ini.

Ketidakpastian akan pasar global diharapkan dapat mereda. Current Account Deficit juga terlihat akan berada di kisaran 2,5% - 3% dari produk domestik bruto pada 2020.

Hal tersebut diharapkan memberikan sisi keyakinan bahwa BI siap merespons situasi dan kondisi global khususnya terkait dengan pemotongan tingkat suku bunga BI 7 DRR. 

"Kami merekomendasikan wait and see hari ini dengan fokus terhadap lelang," jelasnya melalui riset, Selasa (18/6/2019).

Sementara itu, sentimen global akan dimulai dari kunjungan Presiden China Xi Jinping yang mengadakan perjalanan ke Korea Utara untuk bertemu dengan Kim Jong Un. 

Kunjungan kenegaraan tersebut akan berlangsung 2 hari, dari 20 – 21 Juni. Kunjungan ini merupakan peringatan 70 tahun pembentukan hubungan kedua negara tersebut. 

Kunjungan kenegaraan ini tidak hanya sebuah peringatan 70 tahun pembentukan ekonomi mereka, tetapi juga didasari atas perang dagang antara AS dan
China. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper