Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ringkasan Perdagangan 27 Juni: IHSG & Rupiah Berotot Lagi, Harga Emas Masih Turun

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mempertahankan reboundnya dan berakhir menguat bersama dengan rupiah.
Emas comex/Reuters
Emas comex/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mempertahankan reboundnya dan berakhir menguat bersama dengan rupiah.

Nilai tukar rupiah mampu melawan tekanan kenaikan dolar AS yang didorong optimisme atas perundingan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China di sela-sela KTT G20, Osaka, Jepang, pada Sabtu (29/6/2019).

Berikut adalah ringkasan perdagangan di pasar saham, mata uang, dan komoditas yang dirangkum Bisnis.com hari ini, Kamis (27/6/2019):

Putusan Sidang MK Dibacakan, IHSG & Rupiah Kompak Menguat

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mempertahankan reboundnya dan parkir di zona hijau pada akhir perdagangan hari ini, di tengah berlangsungnya sidang putusan perselisihan hasil Pilpres 2019.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Hariyanto Wijaya menjelaskan, investor mengawasi hasil sidang sengketa Pemilihan Presiden 2019 (Pilpres 2019) oleh Mahkamah Konstitusi (MK) hari ini.

Sementara itu, menurut Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya, jelang akhir pekan bulan keenam 2019, IHSG terlihat masih terkonsolidasi wajar sebelum meraih peluang kenaikan di awal bulan berikutnya.

Rupiah Ditutup Menguat

Nilai tukar rupiah berhasil bangkit dari pelemahannya terhadap dolar AS dan berakhir menguat 38 poin atau 0,27 persen di level Rp14.140 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Padahal, pada saat yang sama, indeks dolar AS bergerak di zona hijau. Penguatan dolar AS didukung tumbuhnya harapan perundingan perdagangan China-AS.

Kepala analis valas di Mizuho Securities, Masafumi Yamamoto mengatakan implikasi potensial dari pertemuan Trump-Xi untuk kebijakan moneter AS sangat besar.

Pasar Saham Global Beringsut Naik Jelang KTT G20

Bursa Eropa berhasil naik ke posisi lebih tinggi bersama indeks futures Amerika Serikat (AS) dan bursa Asia pada perdagangan siang ini, didorong tumbuhnya optimisme resolusi perdagangan AS-China.

Pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di Osaka, Jepang, yang diperkirakan akan berlangsung Sabtu (29/6/2019) menjadi agenda yang paling dinanti-nantikan pasar pekan ini.

Pergerakan Harga Emas

Harga emas Comex untuk kontrak Agustus 2019 terpantau melemah 7,10 poin atau 0,50 persen ke level US$1.408,30 per troy ounce pukul 18.36 WIB, menuju penurunan hari kedua berturut-turut seiring dengan memudarnya prospek pemangkasan suku bunga secara agresif di AS.

Di dalam negeri, harga emas batangan Antam berdasarkan daftar harga emas untuk Butik LM Pulogadung Jakarta pun turun Rp2.000 menjadi Rp707.000 per gram. Adapun harga pembelian kembali atau buyback emas Antam turun Rp2.000 menjadi Rp636.000 per gram.

Yen Lunglai, Harga Karet Tokyo Naik Terus

Harga karet di Tokyo berhasil memperpanjang kenaikannya pada perdagangan hari kedua berturut-turut, sejalan dengan berlanjutnya pelemahan nilai tukar yen.

Di sisi lain, harga minyak mentah tergelincir dari rally yang mampu dibukukan pada perdagangan Rabu (26/6).

Dilansir dari Reuters, harga minyak turun ke zona merah lantaran para trader menanti KTT G20 di Jepang, serta pertemuan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi (the Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) dan produsen minyak lainnya terkait membahas perpanjangan pemangkasan produksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper