Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembayaran Proyek Turn Key, Wijaya Karya (WIKA) Bakal Kantongi Rp6 triliun

Wijaya Karya (WIKA) meraih pembayaran dari beberapa proyek contractor pre financing (CPF) perseroan sudah akan cair pada semester II/2019. Salah satunya dari pengerjaan tol Balikpapan—Samarinda.
Presiden Direktur PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Tumiyana (kanan) memberikan paparan saat berkunjung ke kantor redaksi Bisnis Indonesia, di Jakarta, Rabu (17/10/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Presiden Direktur PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Tumiyana (kanan) memberikan paparan saat berkunjung ke kantor redaksi Bisnis Indonesia, di Jakarta, Rabu (17/10/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA— PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. akan menerima pencairan pembayaran dari sejumlah proyek contractor pre financing atau turn key pada semester II/2019.

Mahendra Vijaya, Corporate Secretary Wijaya Karya, mengungkapkan pembayaran dari beberapa proyek contractor pre financing (CPF) perseroan sudah akan cair pada semester II/2019. Salah satunya dari pengerjaan tol Balikpapan—Samarinda.

“Sekitar Rp4 triliun dari proyek Balikpapan—Samarinda,” ujarnya di Jakarta, Rabu (7/8/2019).

Berdasarkan data Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), jalan tol Balikpapan—Samarinda memiliki panjang 99,35 kilometer. Investasi total untuk proyek itu mencapai Rp9,97 triliun.

Dilansir dari laman resmi PT Jasa Marga (Persero) Tbk., pengembangan ruas Balikpapan—Samarinda dilakukan melalui PT Jasamarga Balikpapan Samarinda (JBS). Dalam proyek itu, Jasa Marga mengempit kepemilikan 55%.

Adapun, sisanya dimiliki oleh PT PP (Persero) Tbk. 15%, Wijaya Karya 15%, dan PT Bangun Tjipta Sarana 15%.

Selain proyek itu, Mahendra menyebut perseroan akan menerima tambahan sejumlah pembayaran lainnya. Pihaknya memproyeksikan akan menerima sekitar Rp2 triliun dari pencairan proyek-proyek lain.

Sebagai catatan, Wijaya Karya membukukan pendapatan Rp11,36 triliun. Pencapaian itu tercatat turun 12,43% dari periode yang sama tahun lalu Rp12,97 triliun.

Seiring dengan kenaikan pendapatan, beban pokok pendapatan emiten bersandi WIKA itu juga turun 12,75% secara tahunan. Jumlah yang dikeluarkan turun dari Rp11,49 triliun pada semester I/2018 menjadi Rp10,02 triliun pada semester I/2019.

Pada semester I/2019, WIKA melaporkan bagian laba entitas ventura bersama tumbuh 110,23% secara tahunan. Nilai yang dikantongi naik dari Rp151,85 miliar pada semester I/2018 menjadi Rp319,23 miliar per 30 Juni 2019.

Adapun, jumlah pendapatan lain-lain yang dibukukan oleh kontraktor pelat merah tersebut senilai Rp248,80 miliar pada semester I/2019. Posisi itu berbalik dari jumlah beban lain-lain Rp396,92 miliar pada semester I/2018.

Dengan demikian, perseroan mengantongi laba bersih Rp890,88 miliar pada semester I/2019. Realisasi itu tumbuh 72,23% dari Rp517,25 miliar periode yang sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper