Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Italia Naik Tajam, Indeks Stoxx Ditutup di Zona Positif

Bursa Eropa berhasil berakhir di zona hijau pada perdagangan Selasa (27/8/2019), didorong penguatan bursa saham Italia akibat ekspektasi pengaturan untuk membentuk pemerintah koalisi baru di Roma.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Eropa berhasil berakhir di zona hijau pada perdagangan Selasa (27/8/2019), didorong penguatan bursa saham Italia akibat ekspektasi pengaturan membentuk pemerintah koalisi baru di Roma.

Berdasarkan data Reuters, indeks Stoxx 600 Eropa ditutup menguat 0,6 persen, membalikan penurunan pada awal perdagangan.

Sementara itu, indeks blue-chip Milan berakhir 1,5 persen lebih tinggi, jauh mengungguli indeks saham lain di kawasan ini setelah Gerakan 5-Bintang dan oposisi Partai Demokrat (PD) muncul di ambang kesepakatan untuk membentuk pemerintahan baru di pusat.

Meski perbedaan tetap ada antara dua partai yang secara tradisional antagonis atas jabatan kabinet, masih ada kemungkinan besar bahwa Giuseppe Conte dapat kembali sebagai Perdana Menteri.

“Italia memiliki keunggulan hari ini [Selasa] karena ada harapan bahwa koalisi akan terbentuk dan karenanya negara ini dapat menghindari pemilihan dini,” ujar Connor Campbell, analis keuangan di Spreadex di London.

Namun jika perundingan gagal, negara berekonomi terbesar ketiga di zona euro itu dapat menghadapi ketidakpastian politik berbulan-bulan pada saat menghadapi stagnasi ekonomi, meningkatnya defisit fiskal, dan potensi konflik dengan Uni Eropa mengenai anggarannya.

Pada saat yang sama, kabar bahwa Dewan Negara China sedang mempertimbangkan untuk melonggarkan dan menghapus pembatasan pembelian mobil menjadi angin segar bagi kedua produsen mobil dan pasar pada umumnya yang telah terdampak konflik perdagangan yang berlarut-larut.

"Itu (stimulus China) tentu saja menjanjikan, tetapi setiap manfaat yang diharapkan tidak akan mengimbangi kerugian yang telah terjadi pada ekonomi Eropa karena perselisihan perdagangan dan tekanan lainnya,” teran Ken Odeluga, analis pasar di City Index.

Estimasi akhir dari data PDB Jerman untuk kuartal kedua mengkonfirmasikan pada Selasa (27/8/2019) bahwa ekonomi terbesar Eropa tersebut mengalami kontraksi sebesar 0,1 persen dan bahwa ekspor yang lemah adalah alasan utama penyusutan.

Kekhawatiran bahwa perselisihan perdagangan dapat mendorong negara-negara besar ke dalam resesi telah menempatkan pasar ekuitas Eropa pada jalur untuk mengakhiri Agustus hampir 4 persen lebih rendah. Namun, harapan bahwa bank-bank sentral dapat memberikan stimulus membatasi penurunannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper