Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menkeu Apresiasi Kinerja Pasar Modal Sepanjang 2019

Sri Mulyani menyadari kondisi perekonomian global selama 2019 dipenuhi ketidakpastian yang dapat berdampak negatif terhadap perekonomian sebuah negara, termasuk juga pasar modal. 
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat menyampaikan sambutan dalam Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2019 di Mainhall BEI, Senin (30/12/2019)./Bisnis-Hery Trianto
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat menyampaikan sambutan dalam Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2019 di Mainhall BEI, Senin (30/12/2019)./Bisnis-Hery Trianto

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan apresiasi kepada seluruh pelaku pasar modal Indonesia yang mampu menjaga pertumbuhan positif. 

Ia menyadari kondisi perekonomian global selama 2019 dipenuhi ketidakpastian yang dapat berdampak negatif terhadap perekonomian sebuah negara, termasuk juga pasar modal. 

Untuk itu, ia menyambut positif kinerja baik para pihak yang terlibat dalam kegiatan pasar modal di Indonesia selama 2019. Pasalnya, mereka mampu menjaga pertumbuhan pasar modal Indonesia di zona hijau. 

"Di tengah bursa-bursa lain yang negatif, Indeks Harga Saham Gabungan [IHSG] kita masih tumbuh positif selama 2019. Jumlah investor kita juga tumbuh 40% menjadi 2,4 juta. Ini sangat impresif," katanya saat memberikan sambutan dalam Acara Penutupan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta pada Senin (30/12/2019).

Selain itu, guna menghadapi dampak ketidakpastian tersebut, ia juga menekankan pentingnya sinergi antarpemangku kepentingan baik di pasar modal maupun instansi pemerintahan. Hal ini bertujuan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi domestik yang tetap positif. 

Lebih lanjut, ia juga berharap para pelaku pasar modal juga dapat menarik lebih banyak lagi perusahaan-perusahaan besar untuk go public. Hal ini merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan pasar modal untuk melakukan pendalaman pasar dan layanan 

"Jangan sampai perusahaan besar Indonesia tidak menjadi perusahaan publik. Agar pasar keuangan dan pasar modal mengalami pendalaman agar tidak rentan gejolak global. Kami berharap pada 2020, pasar modal akan tumbuh lebih baik," ungkapnya. 

Adapun berdasarkan data Bloomberg, IHSG terkoreksi 29,77 poin atau -0,47% ke level 6.299,54 pada akhir perdagangan Senin (30/12/2019). Kendati gagal menembus level 6.300, IHSG mencetak return positif 1,7% dari penutupan akhir 2018 pada level 6.194,49.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper