Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ikut Tren Bursa AS, IHSG Berpeluang Menguat Hari Ini

Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menyampaikan saham AS menguat untuk hari ketiga karena meningkatnya optimisme bahwa kerusakan pandemi terhadap ekonomi telah mencapai puncaknya.
Pengunjung menggunakan smarphone didekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di Jakarta, Rabu (22/4/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Pengunjung menggunakan smarphone didekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di Jakarta, Rabu (22/4/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi mengalami penguatan pada perdagangan Kamis (28/5/2020) mengikuti tren kenaikan Bursa Amerika Serikat.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,32 persen atau 14,75 poin pada penutupan perdagangan, Rabu (27/5/2020). Sepanjang sesi perdagangan, 197 saham menguat, 179 terkoreksi, dan 164 stagnan.

Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menyampaikan saham AS menguat untuk hari ketiga karena meningkatnya optimisme bahwa kerusakan pandemi terhadap ekonomi telah mencapai puncaknya.

Index S&P 500 naik ke level tertinggi 11-minggu, bertahan di atas 3.000 poin dan harga rata-rata selama 200 hari terakhir, level teknis dianggap penting.

Untuk hari kedua, saham yang paling terdampak oleh efek penutupan ekonomi, dari Carnival Corp ke United Airlines, berkinerja terbaik karena investor mengantisipasi kenaikan tajam dalam pengeluaran untuk barang dan jasa yang tidak penting (non-essential goods and services).

Sementara itu, korporasi yang menerima manfaat lebih dari program tetap di rumah (stay at home) seperti Peloton Interactive hingga Zoom Video Communications malah sahamnya jatuh.

Ketegangan AS yang meningkat dengan China juga menjadi perhatian. Sekretaris Negara Mike Pompeo mengatakan AS telah menyatakan bahwa Hong Kong tidak lagi otonom secara politik dari China, sebuah langkah yang dapat memiliki konsekuensi yang jauh pada status perdagangan khusus.

Pada hari Selasa, laporan mengindikasikan bahwa AS sedang mempertimbangkan sanksi atas tindakan keras Beijing di Hong Kong. Hal ini membuat indeks berjangka Hang Seng jatuh.

Di sisi lain, minyak memperpanjang penurunan setelah laporan industri menunjukkan lonjakan mengejutkan dalam stok minyak mentah AS pekan lalu. American Petroleum Institute melaporkan bahwa stok minyak mentah AS naik 8,73 juta barel pekan lalu, menurut orang yang mengetahui data tersebut. Pasokan bensin juga naik 1,12 juta barel.

Secara teknis, IHSG telah mengkonsolidasikan pergerakan yang mampu bertahan di level MA50 dengan indikasi terus memperkuat level resistan. Indikator stochastic dan RSI positif meskipun mendekati area overbought.

“Secara teknikal IHSG berpeluang menguat dengan kisaran 4.570-4790,” papar Lanjar dalam publikasi risetnya, Kamis (28/5/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper