Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gaet Investor Asing, Surya Internusa (SSIA) Tawarkan Lahan di Subang

Surya Semesta Internusa (SSIA) siap menawarkan 250 hektare di fase pertama pengembangan kawasan industri di Subang.
Salah satu sudut di kawasan industri Suryacipta, Karawang. Kawasan industri ini dikelola oleh PT Suryacipta Swadaya, anak usaha PT Surya Semesta Internusa Tbk./suryacipta.com
Salah satu sudut di kawasan industri Suryacipta, Karawang. Kawasan industri ini dikelola oleh PT Suryacipta Swadaya, anak usaha PT Surya Semesta Internusa Tbk./suryacipta.com

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pengembang lahan industri PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) siap meluncurkan kawasan industri di Subang pada kuartal IV/2020. Kawasan tersebut akan ditawarkan kepada perusahaan asing yang berniat merelokasi pabrik ke Indonesia.

Vice President Investor Relations and Corporate Communications Surya Semesta Internusa, Erlin Budiman mengatakan pihaknya menyambut positif rencana relokasi perusahaan-perusahaan mancanegara ke Indonesia.

“Kami melihat lahan industri masih memiliki banyak ruang untuk tumbuh dan mendatangkan FDI ke Indonesia, sehingga rencana relokasi ini menjadi peluang bagi perusahaan,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (17/9/2020).

Dia mengatakan, sejak beberapa tahun tearkhir perusahaan telah mengembangkan sebuah kawasan industri terintegrasi yang berada di Subang, Jawa Barat. Lokasi kawasan dekat dengan Pelabuhan Patimban, pelabuhan baru yang dibangun lewat pembiayaan pemerintah Jepang.

“Sejauh ini kami sudah akuisisi lahan seluas 1.250 hektare yang 250 hektare diantaranya akan dirilis pada fase pertama penawaran,” imbuhnya.

Menurut Erlin, minat investor asing terhadap kawasan industri tersebut cukup besar. Ia mengatakan, sejumlah perusahaan asal Jepang, China, dan Korea Selatan menyatakan ketertarikannya untuk masuk ke Subang.

Erlin melanjutkan, tingginya animo investor terhadap lahan di Subang ini disebabkan oleh konektivitas jalan yang baik. 

Kawasan industri SSIA yang berada di Subang berada tidak jauh dari Pelabuhan Patimban yang disiapkan sebagai pelabuhan untuk masuknya sektor otomotif ke Jawa Barat.

Selain itu, guna meningkatkan konektivitas antara kawasan industri perusahaan di Subang dengan Pelabuhan Patimban, Erlin mengatakan perusahaan tengah menjajaki rencana joint-venture (JV) dengan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk membangun akses tol dari dan menuju dua lokasi tersebut. 

Berdasarkan catatan Bisnis, rencana JV tersebut melibatkan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), jalan tol Akses Patimban itu sudah masuk tahap persiapan tender. Rencana jalan tol mencapai 37,7 kilometer dengan investasi diperkirakan Rp6,35 triliun.

Sebelumnya, pemerintah melihat pentingnya perbaikan iklim investasi dan daya saing Indonesia guna menangkap rencana relokasi investasi dari China ke Indonesia.

Berdasarkan data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), saat ini terdapat 143 perusahaan yang memiliki rencana relokasi investasi ke Indonesia, di antaranya Amerika Serikat (AS), Taiwan, Korea Selatan, Jepang, Hong Kong, dan China sendiri dengan potensi penyerapan tenaga kerja mencapai lebih dari 300.000 tenaga kerja.

Pada penutupan perdagangan hari ini, saham SSIA terpantau menguat 0,47 persen ke level Rp432 per lembar saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper