Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Dolar Melemah, Rupiah Melaju di Zona Hijau Pagi Ini

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah mengawali sesi dengan terapresiasi 0,52 persen atau 77,50 poin ke level Rp14.755 per dolar Amerika Serikat (AS).
Karyawati menghitung uang dolar AS di Jakarta, Rabu (16/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawati menghitung uang dolar AS di Jakarta, Rabu (16/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat melanjutkan penguatannya pada awal perdagangan hari ini, Jumat (18/9/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah mengawali sesi dengan terapresiasi 0,52 persen atau 77,50 poin ke level Rp14.755 per dolar Amerika Serikat (AS).

Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak pergrakan greenback terhadap enam mata uang utama lainnya terpantau melemah 0,075 poin atau 0,08 persen ke level 92,895 pada pukul 08.53 WIB.

Rupiah bergerak di zona hijau bersama sejumlah mata uang di wilayah Asia. Ringgit Malaysia terpantau menguat 0,23 persen, baht Thailand menguat 0,13 persen, sedangkan yen Jepang melemah 0,1 persen.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai tukar rupiah masih akan berfluktuatif. Pergerakan diperkirakan menguat tipis antar 5-20 poin di level Rp14.800—Rp14.870 pada akhir pekan ini.

Rupiah menguat pada perdagangan Kamis (17/9/2020). Kondisi itu di tengah dolar AS yang bergerak lebih kuat daripada perdagangan sebelumnya.

 

Bloomberg mencatat rupiah parkir di level Rp14.833 per dolar AS, berhasil menguat tipis 0,067 persen atau 11 poin pada akhir sesi Kamis (17/9/2020). Padahal, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama tengah bergerak menguat 0,05 persen ke level 93,261.

 

Berdasarkan pemberitaan Bisnis sebelumnya, kinerja rupiah saat ini menjadi yang terbaik ketiga di antara mata uang Asia lainnya yang sebagian besar tidak dapat mengalahkan kekuatan dolar AS. Kinerja rupiah tepat berada di bawah yen yang menguat 0,16 persen dan won yang naik 0,14 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper