Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stimulus Tak Kunjung Jelas, Wall Street Kembali Tertekan

Indeks S&P 500 terpantau di posisi 3.224,77 atau turun 0,38 persen pada pukul 20.33 WIB. Posisi itu lebih rendah dari posisi di 2 Januari 2020 di level 3.257,85.
Aktivitas perdagangan saham di New York Stock Exchange. Wall Street kembali mencetak rekor tertinggi setelah reli saham-saham teknologi, Selasa (1/9/2020)./Bloomberg
Aktivitas perdagangan saham di New York Stock Exchange. Wall Street kembali mencetak rekor tertinggi setelah reli saham-saham teknologi, Selasa (1/9/2020)./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka variatif pada perdagangan hari ini, Kamis (29/9/2020). Indeks S&P 500 tersungkur 10 persen dari posisi tertinggi pada bulan ini dan hanya sudah lebih rendah dari level di awal tahun.

Dilansir dari Bloomberg, bursa saham tertekan setelah data menunjukkan klaim tunjangan pengangguran di AS naik. Ini menambah kekhawatiran akan pemulihan ekonomi yang berjalan lambat tanpa stimulus lanjutan.

Indeks S&P 500 terpantau di posisi 3.224,77 atau turun 0,38 persen pada pukul 20.33 WIB. Posisi itu lebih rendah dari posisi di 2 Januari 2020 di level 3.257,85.

Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average juga turun 0,07 persen. Adapun indeks Nasdaq Composite naik 0,19 persen.Tekanan pada Wall Street terutama dipicu penurunan saham-saham energi, ritel, dan teknologi.

Investor yang berhadap pada stimulus bantuan pemerintah mungkin harus menerima kenyataan pahit bahwa peruntungan mereka mulai pudar di pasar saham.

Ekonom Goldman Sachs Group Inc. memangkas perkiraan mereka untuk pertumbuhan AS pada kuartal keempat hingga setengahnya.

"Sekarang jelas, Kongres AS tidak akan menambahkan stimulus fiskal lanjutan untuk resolusi yang berkelanjutan,' ujar pemimpin riset Goldman, Jan Hatzius dalam sebuah laporan.

Berikut perkembangan pasar terkini :

Saham

  • S&P 500 turun 0,7 persen 
  • Indeks Stoxx Europe 600 turun 0,8 persen.
  • Indeks MSCI Asia Pasifik turun 1,8 persen.

Mata Uang

  • Indeks Spot Dolar Bloomberg naik 0,2 persen.
  • Euro turun 0,1 persen menjadi $ 1,1649.
  • Yen Jepang sedikit berubah pada 105,37 per dolar.

Obligasi

  • Imbal hasil obligasi AS 10-tahun turun satu basis poin menjadi 0,67 persen.
  • Imbal hasil obligasi Jerman 10 tahun turun satu basis poin menjadi -0,51 persen.
  • Imbal hasil obligasi Inggris 10 tahun turun kurang dari satu basis poin menjadi 0,215 persen.

Komoditas

  • Minyak mentah West Texas Intermediate naik 0,2 persen menjadi $ 40,02 per barel.
  • Emas terdepresiasi 0,3 persen menjadi $ 1,857.93 per ounce.
  • Perak terdepresiasi 2,6 persen menjadi $ 22,18 per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rivki Maulana
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper