Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dibayangi Demonstrasi Tolak Omnibus Law, Rupiah Melemah

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini dibuka dengan pelemahan 18 poin atau 0,12 persen ke level Rp14.708
Karyawati menghitung uang dolar AS di Jakarta, Rabu (16/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawati menghitung uang dolar AS di Jakarta, Rabu (16/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah pada perdagangan hari ini, Jumat (16/10/2020). Kurs dolar ke rupiah menguat di saat Jakarta tengah bersiap menghadapi demonstrasi lanjutan menolak omnibus law UU Cipta Kerja.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah melemah 18 poin atau 0,12 persen ke level Rp14.708. Adapun indeks dolar terpantau turun 0,07 persen ke level 93,738.

Kinerja rupiah bersamaan dengan tren pelemahan yang melanda sebagian mata uang Asia. pelemahan mata uang Asia dipimpin won Korea yang melemah 0,29 persen. Kemudian disusul dolar Singapura dan ringgit Malaysia.

Sementara itu, baht Thailand menguat tipis 0,11 persen di tengah gelombang aksi unjuk rasa menuntut reformasi.

Sebelumnya nilai tukar rupiah diprediksi bergerak fluktuatif pada perdagangan hari ini. Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan pemulihan perekonomian di kuartal keempat diharapkan bisa menjadi penopang pergerakan nilai tukar rupiah. Ibrahim mengakui di kuartal ketiga pertumbuhan ekonomi dipastikan terkontraksi.

“Dalam perdagangan pagi ini  mata uang rupiah kemungkinan akan dibuka menguat  walaupun sesi siang kembali melemah. Rupiah kemungkinan ditutup menguat terbatas sebesar 10-30 poin di level 14.660-14.710,” jelas Ibrahim melalui keterangan tertulis, Jumat (16/10/2020). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper