Bisnis.com, JAKARTA — Dua faktor utama diramal akan mewarnai pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pekan depan.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup di level Rp14.698 per dolar Amerika Serikat (AS). Posisi itu melemah 8 poin atau 0,05 persen dari sesi sebelumnya.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan demonstrasi yang ricuh sempat memberikan sentimen negatif terhadap rupiah. Akan tetapi, apabila demo terkendali maka tidak berpengaruh negatif ke rupiah.
“Pasar masih mewaspadai aksi demonstrasi yang masih berlangsung ini dan kelanjutan penolakan omnibus law,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (16/10/2020).
Dari eksternal, lanjut Ariston, isu paket stimulus AS juga memberi tekanan dan sentimen positif ke rupiah sepanjang pekan ini. Pembicaraan sempat diharapkan akan menemui kesepakatan yang mendorong pelemahan dolar AS dan penguatan nilai tukar berisiko termasuk rupiah.
Sampai saat ini, dia menyebut pasar masih menunggu kelanjutan pembicaraan. Dolar AS bisa melemah dan memberi keuntungan untuk rupiah jika ada ekspektasi stimulus akan keluar sebelum pemilu.
“Pekan depan dengan kedua isu di atas, rupiah mungkin masih akan bergerak di kisaran Rp14.600-Rp14.850,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel