Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Dolar AS Melemah, Rupiah Berhasil Rebound

Berdasarkan Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau berbalik menguat 50 poin atau 0,34 persen ke level Rp14.657 per dolar AS.
Karyawati menghitung uang rupiah dan dollar AS di salah satu bank di Jakarta, Kamis (10/9/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati menghitung uang rupiah dan dollar AS di salah satu bank di Jakarta, Kamis (10/9/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Rupiah berhasil rebound pada penutupan perdagangan Selasa (20/10/2020), setelah ditutup melemah pada perdagangan hari sebelumnya.

Berdasarkan Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau berbalik menguat 50 poin atau 0,34 persen ke level Rp14.657 per dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,014 poin atau 0,01 persen ke level 93,413 pada pukul 14.49 WIB.

Adapun, pada perdagangan sebelumnya, Senin (19/10/2020), nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 0,07 persen atau 10 poin ke level Rp14.707 per dolar AS sedang indeks dolar AS terpantau melemah 0,043 poin atau 0,05 persen ke level 93,639.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menyatakan penguatan rupiah pada hari ini berhubungan dengan indeks dolar AS yang yang ikut melemah.

Dari dalam negeri, walaupun PDB kuartal III baru diumumkan awal November, namun hawa resesi dinilainya sudah tampak jelas dan ini bisa terlihat dari konsumsi masyarakat yang masih stagnan dan Infrastruktur yang masih jalan di tempat.

“Parlemen jalanan yang saat ini dilakukan oleh mahasiswa dan aktivis buruh perlu dikawal oleh aparat kepolisian dan TNI serta Satpol PP dan Pemerintah maupun masyarakat perlu mengapresiasi demonstrasi tersebut walaupun saat ini Indonesia masih terus berjuang dengan pandemi covid-19,” tuturnya dikutip dari rilis, Selasa (20/10/2020).

Sementara, dari luar negeri, Ketua DPR AS Nancy Pelosi berharap akan ada kejelasan tentang stimulus yang dapat disahkan sebelum pemilu Presiden 3 November mendatang.

Selain itu, Wakil Ketua Federal Reserve Richard Clarida juga menyoroti kebutuhan mendesak agar langkah-langkah stimulus disahkan.

Meskipun ekonomi AS pulih dengan kuat setelah mengalami pukulan besar berkat COVID-19, ia memperingatkan bahwa perlu waktu satu tahun lagi bagi ekonomi untuk kembali ke tingkat sebelum krisis dan membutuhkan waktu lebih lama bagi pasar tenaga kerja untuk memulihkan kerugian.

Di sisi lain, Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde mengatakan bahwa bank sentral akan mempertahankan kebijakan yang akomodatif untuk menanggapi pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung.  

“Dalam perdagangan besok rupiah kemungkinan akan dibuka melemah tipis namun ditutup menguat sebesar 10-50 poin di level 14.625-14.660,” tutupnya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper