Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wika Gedung (WEGE) Lirik Proyek Ibu Kota Negara Baru

Meski saat ini proyek tersebut terhambat karena pandemi virus corona, pihak WEGE telah menyiapkan sejumlah rencana agar dapat meraih kontrak di proyek ibu kota negara baru tersebut.
Suasana rapat umum pemegang saham luar biasa PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk di Jakarta, Selasa (28/7/2020). Dalam rapat yang menerapkan protokol kesehatan dengan menjaga jarak tersebut, perseroan mengubah susunan pengurus. Hingga akhir semester I/2020, WIKA Gedung mencatat perolehan order book senilai Rp12,2 triliun./WIKA Gedung
Suasana rapat umum pemegang saham luar biasa PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk di Jakarta, Selasa (28/7/2020). Dalam rapat yang menerapkan protokol kesehatan dengan menjaga jarak tersebut, perseroan mengubah susunan pengurus. Hingga akhir semester I/2020, WIKA Gedung mencatat perolehan order book senilai Rp12,2 triliun./WIKA Gedung

Bisnis.com, JAKARTA – PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) atau Wika Gedung menyatakan ketertarikannya untuk ikut terlibat dalam pembangunan ibu kota negara baru di Kalimantan Timur.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama Wika Gedung Nariman Prasetyo dalam acara Company Update WEGE pada Jumat (4/12/2020).

Nariman menjelaskan, pembangunan di ibu kota negara baru di Kalimantan Timur nantinya akan diikuti oleh seluruh emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang konstruksi.

Meski saat ini proyek tersebut terhambat karena pandemi virus corona, pihak WEGE telah menyiapkan sejumlah rencana agar dapat meraih kontrak yang menjadi incaran. Tim pemasaran di WEGE sejauh ini juga telah memetakan proyek-proyek dan bangunan potensial yang nantinya dibutuhkan di ibu kota negara baru tersebut.

“Kami selalu siap mencari peluang kontrak baru, apalagi jika pembangunan di ibu kota negara baru dilaksanakan nantinya. Ini menjadi kesempatan yang bagus untuk perusahaan,” jelasnya.

Nariman melanjutkan, dari anggaran pembangunan gedung di ibu kota baru senilai Rp51 triliun, WEGE memperkirakan dapat meraih 20 persen dari total tersebut. WEGE juga akan memfokuskan upaya tersebut pada proyek-proyek yang telah diprioritaskan.

“Yang paling utama adalah proyek tersebut akan menguntungkan bagi perusahaan,” katanya.

Sementara itu, hingga akhir November 2020, WEGE telah emngantongi nilai kontrak baru senilai Rp2,32 triliun. Nariman mengatakan, jumlah tersebut telah mencapai 68 persen dari target kontrak baru tahun 2020 sebesar Rp3,44 triliun.

Sektor konstruksi masih menjadi kontributor terbesar untuk kontrak baru perusahaan dengan perolehan Rp2,11 triliun dari target sektor Rp3,15 triliun. Kemudian, bidang industri menyumbangkan nilai kontrak baru sebesar Rp198,53 miliar dari targetRp266,72 miliar.

Selanjutnya, sektor konsesi menyumbangkan kontrak baru sebesar Rp17,85 miliar dari target yang ditentukan WEGE dari bidang ini senilai Rp20,07 miliar.

Sementara itu, berdasarkan segmen, sebanyak 71 persen dari kontrak baru yang didapat perusahaan merupakan pembangunan fasilitas publik, diikuti oleh perkantoran sebesar 21 persen, dan komersial serta hunian (residen) masing-masing 5 persen dan 3 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper