Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fokus Beralih ke Musim Laporan Pendapatan, Bursa Eropa Ditutup Menguat

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Stoxx Europe 600 ditutup menguat 0,2 persen. Sementara itu, indeks DAX Jerman menguatn 0,44 persen, indeks CAC 40 Prancis naik 0,1 persen, dan indeks FTSE MIB Italia menguat 0,53 persen.
Bursa Efek London - London Stock Exchange/Blomberg
Bursa Efek London - London Stock Exchange/Blomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa ditutup menguat tipis pada perdagangan Senin (18/1/2021) menjelang dimulainya musim laporan pendapatan dan pergantian pemerintahan AS.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Stoxx Europe 600 ditutup menguat 0,2 persen. Sementara itu, indeks DAX Jerman menguatn 0,44 persen, indeks CAC 40 Prancis naik 0,1 persen, dan indeks FTSE MIB Italia menguat 0,53 persen.

Di sisi lain, indeks FTSE 100 Inggris ditutup melemah 0,22 persen, sedangkan indeks IBEX Spanyol menguat 0,29 persen.

Saham-saham teknologi mengungguli, dipimpin oleh produsen chip Infineon Technologies AG setelah salah satu analis meningkatkan rating saham perusahaan. Produsen mobil hasil merger PSA Group dengan Fiat Chrysler Automobiles NV, Stellantis NV, menjadi saham dengan kinerja terbaik di Eropa pada hari pertama perdagangannya.

Saham Carrefour SA mengalami penurunan terbesar di Stoxx 600 setelah membatalkan pembicaraan akuisisi oleh Alimentation Couche-Tard Inc. Sektor utilitas juga menyeret indeks setelah Veolia Environnement SA menghadapi tantangan terhadap rencana akuisisi Suez SA.

Investor kini tengah bersiap menyambut musim laporan pendapatan emiten pertama tahun ini dengan ekspektasi tinggi setelah reli ekuitas yang membuat indeks Stoxx menguat 20 persen sejak akhir Oktober 2021.

Meskipun rencana stimulus Covid-19 senilai US$1,9 triliun dari Presiden terpilih AS Joe Biden telah berkontribusi pada lonjakan saham global, sentimen tersebut dapat memudar di bawah tentangan kongres.

"Bursa Eropa melanjutkan dari sesi yang ditinggalkan pada hari Jumat. Ada sedikit skizofrenia di tahun 2021, dengan optimisme yang berlebihan di minggu pertama diikuti dengan langkah yang lebih berhati-hati,” kata kepala analis pasar CMC Markets Michael Hewson dalam sebuah wawancara, seperti dikutip Bloomberg, Senin (18/1).

Hewson menyoroti meningkatnya keraguan terhadap dua pendorong utama optimisme baru-baru ini, yaitu berakhirnya lockdown di Eropa dan kemampuan pemerintah AS selanjutnya untuk mendapatkan paket bantuan yang lebih besar melalui Kongres.

Kekhawatiran mengenai kemampuan Eropa untuk kembali normal dengan cepat telah meningkat oleh pertimbangan Jerman atas peningkatan tindakan lockdown yang mungkin termasuk jam malam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper