Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Astra (ASII) di 2020 Tertekan, Pendapatan & Laba di Atas Konsensus Analis

Sepanjang 2020, pendapatan Astra International (ASII) turun menjadi Rp175 triliun. Begitu juga dengan perolehan laba bersih, turun menjadi Rp18,57 triliun. Namun, kinerja tersebut di atas konsensus para analis.
Menara Astra. Gedung perkantoran ini menjadi lokasi kantor pusat PT Astra International Tbk./astra.co.id
Menara Astra. Gedung perkantoran ini menjadi lokasi kantor pusat PT Astra International Tbk./astra.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - PT Astra International Tbk. (ASII) mencatat penurunan kinerja sepanjang 2020. Pendapatan maupun laba bersih emiten bersandi ASII itu terkoreksi. 

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2020, emiten bersandi ASII ini mencatatkan pendapatan bersih yang anjlok 26,2 persen menjadi Rp175,046 triliun. Jumlah itu  lebih rendah dari pendapatan pada 2019  sebesar Rp237,166 triliun.

Di tengah pandemi sepanjang 2020, beban penjualan meningkat dari Rp9,96 triliun pada 2019 menjadi Rp11,75 triliun pada 2020. Sementara itu, beban umum dan administrasi mengalami penurunan tipis menjadi Rp13,93 triliun dari tahun sebelumnya Rp14,09 triliun.

Di sisi lain, ASII mendapatkan keuntungan dari divestasi saham PT Bank Permata Tbk. sebesar Rp5,88 triliun yang menjadi faktor penambah pendapatan. Sementara penghasilan dari ventura bersama dan entitas asosiasi pun turut menurun.

Dengan demikian, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mengalami penurunan 25,53 persen menjadi Rp18,57 triliun. Pada 2019, ASII meraup laba bersih  laba bersih Rp21,7 triliun. Laba per saham atau earning per share dasar dan dilusian pun menjadi Rp399 per lembarnya, turun dari periode 2019 yang sebesar Rp536 per lembarnya.

Perolehan pendapatan maupun laba bersih ASII di atas konsensus analis yang dihimpun Bloomberg. Berdasarkan konsensus Bloomberg, pendapatan ASII sepanjang 2020 diestimasi Rp174,99 triliun. Adapun laba bersih menurut konsensus Bloomberg, laba Astra diestimasi mencapai Rp15,46 triliun.

Presiden Direktur ASII Djony Bunarto Tjondro mengungkapkan pendapatan bersih konsolidasian Grup pada 2020 sebesar Rp175,0 triliun, menurun 26 persen dibandingkan dengan tahun lalu.

"Laba bersih, setelah memasukkan keuntungan dari penjualan saham Bank Permata, mencapai Rp16,2 triliun, menurun 26 persen dibandingkan 2019. Tanpa memasukkan keuntungan dari penjualan tersebut, laba bersih Grup menurun 53 persen menjadi Rp10,3 triliun," ujarnya, Kamis (25/2/2021).

Dia menyebut penurunan laba bersih terutama karena dampak pandemi Covid-19 dan langkah-langkah penanggulangannya yang menyebabkan penurunan kinerja divisi otomotif, alat berat dan pertambangan, dan jasa keuangan Grup serta meningkatnya beban penjualan.

Dari sisi aset, Astra mencatatkan penurunan sebesar 3,9 persen menjadi Rp338,203 triliun. Dari jumlah tersebut, aset lancar naik menjadi RP132,3 triliun sedangkan aset tidak lancar turun menjadi Rp205,89 triliun.

Sementara itu, jumlah liabilitas grup Astra pun menurun menjadi Rp142,749 triliun. Liabilitas jangka pendek turun menjadi Rp85,736 triliun sedangkan liabilitas jangka panjang turun menjadi Rp57 triliun. Adapun jumlah ekuitas meningkat 4,5 persen menjadi Rp195,454 triliun. 

Dari posisi kas dan setara kas, ASII meningkatkan jumlah dana segar pegangannya pada 2020 hampir dua kali lipat menjadi menjadi Rp47,553 triliun. Kas bersih, tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan Grup, mencapai Rp7,3 triliun pada 31 Desember 2020, dibandingkan utang bersih sebesar Rp22,2 triliun pada akhir tahun 2019, setelah diterimanya hasil penjualan saham Bank Permata pada bulan Mei 2020. 

Pada penutupan perdagangan Kamis (25/2/2021), harga saham ASII ditutup melemah 50 poin atau 0,89 persen ke level 5.575. Secara tahun berjalan sahamnya telah turun 10,44 persen, sementara kapitalisasi pasarnya mencapai Rp225,7 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper