Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Medco (MEDC) Alokasikan Capex US$215 Juta pada 2021

Belanja modal tersebut lebih rendah daripada panduan capex tahun sebelumnya sebesar US$240 juta.
Penampakan proyek pengembangan Lapangan gas Buntal-5 oleh Medco E&P Natuna Ltd. Istimewa - Dok. SKK Migas
Penampakan proyek pengembangan Lapangan gas Buntal-5 oleh Medco E&P Natuna Ltd. Istimewa - Dok. SKK Migas

Bisnis.com, JAKARTA - PT Medco Energi Internasional Tbk. mengalokasikan belanja modal US$215 juta pada 2021.

Berdasarkan laporan di laman resmi perseroan, emiten berkode saham MEDC itu mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$215 juta, lebih rendah daripada panduan capex tahun sebelumnya US$240 juta.

“Capex 2021 US$215 juta, terdiri atas US$150 juta sektor minyak dan gas, US$65 juta untuk sektor kelistrikan,” tulis Manajemen Medco Energi Internasional dikutip dari laporannya, Senin (1/3/2021).

Adapun, hingga kuartal III/2020 MEDC telah menyerap capex sebesar US$194 juta yang terdiri atas US$147 juta untuk sektor minyak dan gas, serta US$47 juta untuk sektor kelistrikan.

Manajemen memperkirakan penyerapan capex sepanjang 2020 berada di bawah panduan.

Dari sisi produksi, MEDC menargetkan produksi 100-105 ribu boepd pada tahun ini, tidak berubah daripada panduan tahun sebelumnya. Hingga kuartal III/2020 MEDC telah memproduksi 100 ribu boepd.

Selain itu, MEDC mempertahankan target biaya produksi di bawah US$10 per boe. Sepanjang sembilan bulan pertama 2020, biaya produksi di kisaran US$7,6 per boe.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Medco Energi Internasional Tbk. Hilmi Panigoro mengatakan bahwa perseroan tetap akan mengendalikan capex dan dan operating expenditure (opex) pada tahun ini kendati tren kenaikan harga minyak dunia.

Hilmi menjelaskan, hal itu karena keberlanjutan permintaan minyak dan gas (migas) dinilai masih akan sangat bergantung terhadap pengendalian pandemi Covid-19.

“Kami semua berharap program vaksinasi global yang sedang berjalan sekarang ini sukses sehingga ekonomi dunia bisa kembali tumbuh ke tingkat seperti sebelum pandemi, pada saat itulah kami akan lebih nyaman melakukan investasi-investasi baru,” ujar Hilmi kepada Bisnis, Kamis (11/2/2021).

Terlepas dari hal itu, Hilmi mengatakan bahwa tren kenaikan harga minyak menjadi peluang bagi perseroan untuk memperbaiki kinerja keuangan pada tahun ini.

Sebagai gambaran, MEDC membukukan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$130,11 juta hingga kuartal III/2020, berbanding terbalik dengan pencapaian sembilan bulan pertama 2019 yang mencatatkan laba sebesar US$19,27 juta.

“Kami sangat mensyukuri harga minyak kembali ke level US$60 per barel, dengan demikian keuntungan dan kondisi keuangan perusahaan akan jauh lebih baik,” ujar Hilmi.

Di lantai bursa, pada perdagangan Senin (1/3/2021) MEDC parkir di level Rp700, naik 0,72 persen. Sepanjang tahun berjalan 2021, MEDC naik 10,24 persen.

Kapitalisasi pasar MEDC saat ini sebesar Rp17,6 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper