Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal I/2021, Laba Bersih Pinago Utama (PNGO) Melesat 193 Persen

Kenaikan laba terjadi lantaran perseroan berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan sekaligus penghematan dari sisi beban pokok penjualan.
Pekerja menata kelapa sawit saat panen di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor, Minggu (30/8/2020). Badan Litbang Kementerian ESDM memulai kajian kelayakan pemanfaatan minyak nabati murni (crude palm oil/CPO) untuk pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) hingga Desember 2020. Bisnis/Arief Hermawan P
Pekerja menata kelapa sawit saat panen di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor, Minggu (30/8/2020). Badan Litbang Kementerian ESDM memulai kajian kelayakan pemanfaatan minyak nabati murni (crude palm oil/CPO) untuk pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) hingga Desember 2020. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten perkebunan PT Pinago Utama Tbk. mencatatkan kinerja kuartal I/2021 cukup cemerlang. Pendapatan dan labanya meningkat.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2021, dikutip Selasa (8/06/2021), emiten bersandi PNGO ini mencatatkan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp63,75 miliar pada kuartal I/2021 meningkat 193,42 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu Rp21,72 miliar.

Kenaikan laba terjadi lantaran perseroan berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan sekaligus penghematan dari sisi beban pokok penjualan. Penjualan tercatat Rp467,22 miliar meningkat 0,85 persen pada kuartal I/2021 dari posisi Rp463,26 miliar pada periode sama tahun lalu.

Beban pokok penjualan pun turut menurun menjadi Rp345,84 miliar dibandingkan dengan periode yang sama 2020 Rp378,15 miliar. Dengan demikian, laba kotor pun meningkat menjadi Rp121,38 miliar dari sebelumnya Rp85,11 miliar.

Sementara itu, total beban usaha meningkat menjadi Rp49,29 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp47,29 miliar. Laba usaha perseroan pun meningkat menjadi Rp72,08 miliar dibandingkan dengan kuartal I/2020 sebesar Rp37,81 miliar.

Di sisi lain, total liabilitas perseroan menurun menjadi Rp778,52 miliar dibandingkan dengan periode 31 Desember 2020 yang sebesar Rp905,65 miliar.

Penurunan terjadi pada total liabilitas jangka pendek yang menjadi Rp176,25 miliar dan total liabilitas jangka panjang yang sebesar Rp602,27 miliar.

Dari sisi aset, total aset perseroan tercatat turun menjadi Rp1,36 triliun dibandingkan dengan akhir tahun lalu sebesar Rp1,43 triliun.

Penurunan terjadi pada total aset lancar yang menjadi Rp369,37 miliar dan total aset tidak lancar yang juga turun menjadi Rp999,75 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper