Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasokan Iran Masih Dipertanyakan, Minyak Mentah Naik Ke Level Tertinggi Dua Tahun

Diplomat tinggi AS mengatakan bahwa sekalipun Washington mencapai kesepakatan nuklir dengan Iran, ratusan sanksi AS terhadap Teheran akan tetap berlaku.
Tempat penyimpanan minyak di Pelabuhan Richmond in Richmond, California/ Bloomberg - David Paul Morris
Tempat penyimpanan minyak di Pelabuhan Richmond in Richmond, California/ Bloomberg - David Paul Morris

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak menguat ke level tertinggi dalam lebih dari dua tahun pada pada akhir perdagangan Selasa (8/6/2021), dua tahun setelah diplomat tinggi AS mengatakan bahwa sekalipun Washington mencapai kesepakatan nuklir dengan Iran, ratusan sanksi AS terhadap Teheran akan tetap berlaku.

Pernyataan tersebut bisa berarti pasokan minyak Iran tambahan tidak akan segera meluncur kembali ke pasar.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus terangkat 73 sen atau 1,0 persen ke level US$72,22 per barel, tertinggi sejak Mei 2019. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 82 sen atau 1,2 persen ke US$70,05 dolar AS per barel, tertinggi sejak Oktober 2018.

"Saya akan mengantisipasi bahwa sekalipun terjadi kembalinya kepatuhan terhadap JCPOA (Rencana Aksi Komprehensif Gabungan 2015), ratusan sanksi akan tetap berlaku, termasuk sanksi yang dijatuhkan oleh pemerintahan Trump," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, dilansir Antara Selasa (8/6/2021).

"Blinken melihat realitas situasi dan mengatakan bahkan jika mendapatkan kesepakatan, masih ada jalan panjang. Semua orang yang mengharapkan banjir pasokan minyak akan kecewa," kata analis senior Price Futures Group Phil Flynn.

Amerika Serikat mengatakan kepada Iran pada Selasa (8/6/2021) bahwa mereka harus membiarkan badan atom PBB terus memantau kegiatannya, sebagaimana tercantum dalam perjanjian yang telah diperpanjang hingga 24 Juni, atau menempatkan pembicaraan yang lebih luas tentang menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran dalam bahaya.

Hambatan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran tetap menjelang pembicaraan yang akan dilanjutkan minggu ini antara Teheran dan kekuatan dunia.

Minyak berjangka juga tertekan oleh data yang menunjukkan impor minyak mentah China anjlok 14,6 persen pada Mei dari setahun sebelumnya.

Harga minyak mentah telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir, dengan Brent naik hampir 40 persen tahun ini dan WTI bahkan lebih tinggi karena ekspektasi permintaan kembali saat beberapa negara memvaksinasi penduduk mereka terhadap Covid-19.

Pengekangan pasokan oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya juga telah menopang harga.

Produksi minyak mentah AS diperkirakan turun 230.000 barel per hari (bph) pada 2021 menjadi 11,08 juta barel per hari, kata Badan Informasi Energi AS (EIA), penurunan yang lebih kecil dari perkiraan bulan lalu.

Persediaan minyak mentah AS turun 2,1 juta barel pekan lalu, dua sumber pasar mengatakan setelah penyelesaian perdagangan, mengutip angka American Petroleum Institute. Persediaan bensin naik 2 juta barel dan stok sulingan naik 3,8 juta barel.

"Lingkungan fundamental di pasar minyak tetap menguntungkan: permintaan bahan bakar pulih dengan kuat tidak hanya di Amerika Serikat, tetapi juga di Eropa setelah pencabutan pembatasan (sebagian)," kata Commerzbank.

Beberapa masih mempertanyakan lintasan pemulihan permintaan. Misalnya, beberapa orang meragukan Inggris, salah satu negara yang paling banyak divaksinasi di dunia, akan mencabut semua pembatasan seperti yang direncanakan sebelumnya pada 21 Juni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper