Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Metode Free Float Tak Signifikan Geser Komposisi Indeks Bisnis-27

Pengaruh yang akan dirasakan saat penerapan metode baru free float dinilai akan terjadi dalam jangka waktu pendek.
Karyawan memotret layar Indeks harga saham gabungan (IHSG) di main hall Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Senin (23/11/2020). Bisnis/Abdurachman
Karyawan memotret layar Indeks harga saham gabungan (IHSG) di main hall Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Senin (23/11/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Pemberlakuan metode free float terhadap indeks Bisnis-27 oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Juli mendatang diperkirakan tidak akan merubah signifikan komposisi saham pada indeks tersebut.  

Analis Bisnis Indonesia Resources Center Edo Ardiansyah mengungkapkan penerapan metodologi baru tersebut juga tidak akan mempengaruhi kinerja dari indeks Bisnis-27. 

"Dengan adanya skema baru menggunakan free float ini, perubahan komposisi saham-saham di indeks Bisnis-27 tidak terlalu signifikan, selain itu metodologi baru ini juga tidak mempengaruhi kinerja Bisnis-27,” ujar Edo saat dihubungi Bisnis, Senin (14/6/2021).

Edo menjelaskan pengaruh yang akan dirasakan saat penerapan metode baru tersebut hanya akan terjadi dalam jangka waktu yang pendek saja.

Menurutnya pengaruh pemberlakuan metode itu akan semakin tidak terasa  jika emiten yang bersangkutan memiliki kinerja fundamental yang baik dan sehat. 

Sedangkan dari segi investor, penerapan metode free float ini ungkap Edo akan memberikan gambaran riil nilai saham yang dapat diperoleh oleh investor. 

Dia melanjutkan nantinya hal tersebut diharapkan segala perdagangan saham yang terjadi dapat berjalan dengan lebih wajar dan efisien. 

“Ketika free float ini diterapkan akan memberikan gambaran riil nilai saham yang dapat diperoleh investor dan diharapkan nantinya segala perdagangan saham yang terjadi di pasar saham dapat berjalan dengan lebih wajar dan efisien,” tutur Edo. 

Oleh karena itu, Edo kemudian memberikan rekomendasi saham-saham yang dapat dicermati seperti saham di sektor keuangan, sektor telekomunikasi, dan juga sektor kesehatan, seperti saham BBCA, BBRI, BMRI, TLKM, TBIG, dan MIKA. 

Rekomendasi tersebut diberikan Edo setelah melakukan perhitungan menggunakan metodologi free float market value weight index dengan pertimbangan penilaian pada aspek fundamental untuk mengukur kinerja perseroan.

Kinerja perseroan pun diukur secara teknikal, pada data perdagangan secara historis dan aspek akuntabilitas konstituen yang berdasarkan pada good corporate good governance.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper